Dukung Rekonsiliasi, Elite Parpol Harap Tak Ada Dualisme Dekopin
SinPo.id - Sejumlah elite partai politik mendukung penuh Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) melakukan rekonsiliasi dengan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) kembali, untuk memilih pemimpin baru agar tidak lagi dualisme. Karena, organisasi Dekopin sudah semestinya berjalan sesuai aturan perundang-undangan.
Hal itu disampaikan Ketua Komisi III DPR Fraksi Gerindra Habiburokhman dalam konferensi pers bersama elite parpol lain, seperti Anggota Komisi XII DPR Fraksi PKB Bertu Merlas, Wakil Sekretaris Fraksi PKS Habib Idrus, Anggota DPR Fraksi Demokrat Muslim, Wakil Ketua Komisi XII DPR Fraksi Gerindra Bambang Haryadi, Anggota Komisi XII DPR Fraksi PDIP Yulian Gunhar, dan Anggota Komisi III DPR Fraksi PDIP Falah Amru, dan Ketua Umum Dekopin Priskhianto di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 19 Desember 2024.
"Kita ingin namanya berorganisasi AD/ART itu dilaksanakan sepenuhnya. Kami dari Komisi Hukum berkomitmen juga agar Dekopin ini benar-benar pelaksanaan organisasinya sesuai aturan hukum yang berlaku," kata Habiburokhman.
Diketahui, di tubuh Dekopin terjadi dualisme. Selain Priskhianto, Nurdin Halid juga mengklaim sebagai Ketua Umum Dekopin.
Senada, Wakil Ketua Komisi XII DPR Fraksi Gerindra Bambang Haryadi berharap, Dekopin tidak lagi saling klaim didukung oleh pemerintah. Namun, Dekopin harus menjadi milik semua golongan.
"Kami semua dari unsur partai politik tidak ingin Dekopin terpecah belah, tidak juga Dekopin yang mengklaim didukung pemerintah, tapi Dekopin yang berdiri untuk semua golongan, lapisan. Jadi bukan Dekopin asal klaim, klaim didukung pemerintah," tegas Bambang.
Sebelumnya, Priskhianto yang terpilih sebagai ketua umum Dekopin periode 2024-2029, akan menggelar Munas pekan depan. Priskhianto dipilih oleh 340 Dekopin Wilayah secara aklamasi.
Menurut Priskhianto, Munas ini demi penguatan depan kemajuan Dekopin ke depan. Hal ini juga sebagai kesepakatan dengan kepengurusan dan anggota.
"Ketua Panitia adalah Bapak Haris Moti. Mungkin Pak Haris Moti berhalangan hadir di sini, nanti akan disampaikan kemudian," kata Priskhianto.