SERTIFIKASI WAKAF

Sambangi Muhammadiyah, Nusron Bahas Percepatan Sertifikasi Wakaf

Laporan: Tio Pirnando
Rabu, 18 Desember 2024 | 17:44 WIB
Menteri ATR Nusron Wahid dan Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir (SinPo.id/ Dok. Muhammadiyah)
Menteri ATR Nusron Wahid dan Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir (SinPo.id/ Dok. Muhammadiyah)

SinPo.id - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid, menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan Muhammadiyah, termasuk dalam percepatan sertifikasi wakaf aset-aset Muhammadiyah yang difungsikan untuk kemaslahatan umat.

"Kami berdiskusi secara produktif dan konstruktif mengenai bagaimana membangun dan menata ulang sistem distribusi dan penataan tata guna tanah di Indonesia yang lebih berkeadilan, mencerminkan unsur pemerataan, namun tetap menjaga kesinambungan ekonomi," kata Nusron saat mengunjungi Kantor PP  Muhammadiyah, Yogyakarta, dalam keterangannya, Rabu, 18 Desember.

Menurut Nusron, Kementerian ATR/BPN sangat relevan dengan kondisi keumatan dan kebangsaan. Karena itu, ia berharap bisa bekerja sama dengan Muhammadiyah.

Terlebih, Muhammadiyah merupakan salah satu organisasi keislaman yang terbesar sekaligus paling rapi di Indonesia.

"Kalau terbesar mungkin yang besar ada NU dan Muhammadiyah, tapi yang terapi, paling rapi di Indonesia," ujar dia.

Sementara itu, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, memastikan akan mendukung penuh kebijakan Nusron dalam penataan pertanahan dan agraria yang berbasis pada keadilan, serta pemerataan dengan tetap mempertimbangkan laju perkembangan ekonomi.

"Kepada semua pihak, kami mengajak untuk kepentingan bangsa dan negara kita mendukung langkah-langkah progresif ini. Demi masa depan Indonesia, bukan demi pemerintahan, bukan demi orang per-orang," kata Haedar.

Haedar menjelaskan, Muhammadiyah memiliki banyak aset berupa tanah yang tersebar di seluruh Indonesia, mulai dari Papua hingga Sabang, bahkan hingga luar negeri seperti Melbourne dan Malaysia.

"Kami sebagai ormas besar yang berdiri sebelum republik ini hadir, selalu punya komitmen agar bumi, tanah air, dan seluruh isinya itu dikuasai negara dan diperuntukkan untuk sebesar-besarnya bagi hajat hidup orang banyak," kata dia.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI