Atasi Banjir Rob di Jakut, Pemprov DKI Siagakan Berbagai Jenis Pompa

Laporan: Sigit Nuryadin
Selasa, 17 Desember 2024 | 10:39 WIB
Ilustrasi. Sejumlah anak-anak sedang bermain banjir rob setinggi 30 Cm di Muara Angke (Ashar/SinPo.id)
Ilustrasi. Sejumlah anak-anak sedang bermain banjir rob setinggi 30 Cm di Muara Angke (Ashar/SinPo.id)

SinPo.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI terus berupaya mengurangi dampak banjir rob di wilayah Jakarta Utara (Jakut) dengan menyiagakan berbagai jenis pompa dan personel. 

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI, Ika Agustin Ningrum mengungkapkan bahwa pemprov menyiapkan jenis pompa bergerak (mobile), pompa polder, dan pompa permanen (stasioner) untuk mempercepat proses pengendalian genangan air.

“Kami menyiagakan pompa-pompa dan juga personel yang terlatih untuk mengoperasikan alat-alat tersebut, serta memastikan saluran drainase berfungsi optimal agar genangan air segera surut,” kata Ika dalam keterangannya dikutip Selasa, 17 Desember 2024.

Dia juga menyampaikan,Dinas SDA DKI  telah menyiapkan 593 unit pompa permanen yang tersebar di 202 lokasi dan 557 unit pompa bergerak yang dapat dipindahkan ke titik-titik rawan banjir. 

"Pompa bergerak ini menjadi solusi penting untuk mengatasi lokasi banjir yang tidak dapat dijangkau oleh pompa permanen, dengan penyebaran yang menyesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan di masing-masing wilayah," ungkap dia. 

Menurut Ika, berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)  DKI, banjir rob terjadi di beberapa titik seperti Marunda Pulo, Jalan Dermaga Ujung, Muara Angke, dan Kelurahan Pluit. 

"Meskipun ada genangan air yang cukup tinggi, hingga kini tidak ada laporan pengungsi dari kedua wilayah tersebut," kata Ika. 

Lebih lanjut, dia menuturkan, BPBD DKI  juga berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait seperti Dinas Sosial, Dinas Lingkungan Hidup, Satpol PP, serta petugas PPSU dan Babinsa untuk menangani dampak banjir rob. 

Selain itu, kata Ika, BPBD juga menyiagakan perahu karet dan sekoci untuk memfasilitasi transportasi warga di kawasan Muara Angke yang terdampak rob.

"Langkah-langkah tersebut diharapkan dapat mengurangi potensi kerugian dan memastikan kelancaran aktivitas warga di daerah yang terkena dampak banjir rob," tandasnya. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI