BMKG: Risiko Banjir Rob di Jakarta Utara Berlangsung Hingga 20 Desember
SinPo.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus berupaya menangani permasalahan banjir rob di kawasan pesisir utara, termasuk Kota Tua, Muara Angke, Pluit, Ancol, dan sekitarnya.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi, menginstruksikan seluruh jajaran BPBD untuk bergerak cepat menangani banjir rob yang terjadi.
Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji, menjelaskan bahwa banjir rob disebabkan oleh pasang air laut yang tinggi, penurunan tanah (land subsidence), serta perubahan iklim yang menyebabkan kenaikan permukaan laut.
Isnawa memaparkan sejumlah langkah yang telah dilakukan Pemprov DKI Jakarta, antara lain:
1. Pembangunan Infrastruktur Tanggul Laut (Giant Sea Wall).
2. Peningkatan Sistem Drainase dan Normalisasi Sungai.
3. Pembangunan Waduk dan Sistem Penampungan Air.
4. Pembangunan Sumur Resapan dan Pengelolaan Air Tanah.
5. Sistem Peringatan Dini dan Monitoring.
6. Pendidikan dan Sosialisasi kepada Masyarakat.
7. Relokasi dan Penataan Kawasan.
8. Kolaborasi dengan pihak swasta.
Isnawa menuturkan bahwa salah satu tantangan utama adalah penurunan tanah akibat pengambilan air tanah yang berlebihan. Kondisi ini membuat kawasan pesisir semakin rentan terhadap banjir rob. Selain itu, kenaikan permukaan laut akibat perubahan iklim memperburuk situasi, meningkatkan frekuensi dan intensitas banjir rob.
Berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), risiko tinggi banjir rob diperkirakan berlangsung hingga 20 Desember 2024. Dengan kondisi cuaca dan pasang surut yang dinamis, BPBD DKI Jakarta akan terus memperbarui informasi melalui website dan media sosial resmi.
Isnawa mengimbau warga untuk selalu waspada, menyiapkan perlengkapan darurat, dan memantau informasi terkini terkait cuaca dan peringatan dini rob melalui BPBD atau BMKG.
"Kami telah menyiagakan perahu PE, perahu karet, perlengkapan, dan personel di lokasi untuk membantu evakuasi warga sejak sebelum air meluap hingga surut. Kami juga meminta warga untuk menyiapkan tas siaga bencana. Dalam keadaan darurat, segera hubungi call center Jakarta Siaga di 112," tegas Isnawa.

