Netanyahu: Israel akan Gandakan Populasi di Dataran Tinggi Golan

Laporan: Galuh Ratnatika
Senin, 16 Desember 2024 | 07:59 WIB
Israel
Israel

SinPo.id -  Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengumumkan rencana untuk menggandakan populasi warga Israel di Dataran Tinggi Golan yang diduduki. Rencana ini disampaikan setelah menggulingkan mantan Presiden Suriah, Bashar al-Assad, dianggap mendekati kenyataan.

"Memperkuat Golan berarti memperkuat Negara Israel, dan itu sangat penting saat ini. Kami akan terus mempertahankannya, mengembangkannya, dan menetap di dalamnya," ujar Netanyahu dalam pernyataannya yang dilansir dari Reuters, Senin 16 Desember 2024.

Netanyahu juga mengungkapkan bahwa dirinya telah berbicara dengan Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih, Donald Trump, mengenai situasi keamanan di Suriah dan pengembangan wilayah Golan.

"Tindakan Israel di Suriah dimaksudkan untuk menggagalkan potensi ancaman dari Suriah dan mencegah pengambilalihan oleh elemen teroris di dekat perbatasan kami," tegas Netanyahu.

Namun, rencana ini menuai kecaman dari sejumlah negara, termasuk Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab. Ketiganya mengutuk keputusan Israel, menyebutnya sebagai upaya untuk memperluas pendudukan.

Dataran Tinggi Golan telah menjadi wilayah sengketa sejak Israel merebut sebagian besar wilayah itu dari Suriah dalam Perang Enam Hari 1967. Pada tahun 1981, Israel mencaplok Golan, meskipun langkah ini tidak diakui oleh sebagian besar komunitas internasional.

Pada tahun 2019, Presiden Donald Trump secara resmi menyatakan dukungan AS untuk kedaulatan Israel atas Golan, tetapi aneksasi tersebut tetap tidak diakui oleh mayoritas negara. Israel bersikeras mempertahankan wilayah itu dengan alasan keamanan.

Keputusan Israel ini menjadi sorotan dunia internasional, mengingat status Dataran Tinggi Golan yang masih diperebutkan dan pentingnya wilayah tersebut dalam stabilitas keamanan kawasan.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI