KONFLIK SURIAH

Kemlu Evakuasi 37 WNI dari Suriah, Sore Tiba di Indonesia

Laporan: Tio Pirnando
Kamis, 12 Desember 2024 | 12:28 WIB
KBRI Damaskus mengevakuasi 37 WNI dari Suriah. (SinPo.id/ Dok. KBRI Damaskus)
KBRI Damaskus mengevakuasi 37 WNI dari Suriah. (SinPo.id/ Dok. KBRI Damaskus)

SinPo.id - Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha mengatakan, sebanyak 37 WNI sudah dievakuasi dari Damaskus, Suriah. Mereka telah diterbangkan dari Beirut, Lebanon, menuju Jakarta setelah menjalani evakuasi jalur darat dari Damaskus.

"37 WNI yang dievakuasi via jalur darat dari Damaskus ke Beirut sudah take off dari Beirut ke Jakarta. Insya Allah akan tiba dalam tiga flight berbeda di sore dan malam hari ini," kata Judha kepada wartawan, Kamis, 12 Desember 2024. 

KBRI Damaskus, sebelumnya, telah menetapkan status Siaga I untuk seluruh wilayah di Suriah. Sebelumnya, status Siaga I diterapkan hanya di beberapa wilayah di Suriah, seperti Aleppo dan Hama.

Judha menyampaikan, menindaklanjuti penetapan Siaga 1, pada Sabtu, 7 Desember 2024, Kemlu dan KBRI Damaskus telah melakukan pertemuan secara virtual dengan WNI di Suriah. 

"Tujuan pertemuan adalah memberikan briefing situasi keamanan terakhir dan briefing langkah langkah kontingensi, termasuk evakuasi. Sebelumnya imbauan kepada para WNI juga dilakukan secara rutin," kata Judha.

Menurut Judha, situasi di Suriah kini masih dinamis. Namun, Kemlu, KBRI Damaskus serta Perwakilan RI di Timur Tengah, akan terus memonitor dari dekat situasi keamanan yang terjadi di Suriah.

"Jumlah WNI di Suriah berdasarkan data statistik Imigrasi Suriah berjumlah 1.162 orang. Mereka tersebar di berbagai propinsi. Mayoritas menetap di Damascus dan terbanyak adalah pekerja migran," kata Judha.

Sebagai informasi, penggulingan Presiden Bashar Al Assad oleh aliansi pemberontak dalam 12 hari terakhir menandai babak baru dalam sejarah Suriah. Kelompok ini menyebut bahwa pemerintahan Bashar al-Assad telah resmi berakhir, seiring dengan kaburnya Assad dari Damaskus dan para pemberontak yang berhasil menduduki ibu kota Damaskus pada Minggu, 8 Desember 2024.

"Setelah 50 tahun penindasan, 13 tahun kejahatan dan rakyat sengsara karena harus mengungsi, kami umumkan hari ini 8 Desember 2024, era kelam telah berakhir dan Suriah akan memulai masa depan baru," bunyi pernyataan para oposisi tersebut. 

 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI