Gencarkan Hilirisasi, Airlangga Yakin Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Tercapai
SinPo.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga sangat optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia yang ditargetkan mencapai 8 persen dalam lima tahun ke depan, dapat tercapai.
Menurut Airlangga, untuk mewujudkan target sebut, pemerintah tengah menggencarkan penguatan kerja sama internasional, peningkatan investasi berorientasi ekspor, akselerasi ekonomi digital, transisi energi baru terbarukan, hingga hilirisasi.
"Tentu kebijakannya adalah konsumsi, investasi, dan ekspor. Jadi, rumus konsumsi, investasi, dan ekspor ini sepertinya berulang. Kalau yang lalu mengandalkan CPO, tekstil, dan migas, kalau sekarang kita menambah dengan hilirisasi, ekonomi digital, dan yang kita juga harus bentuk adalah semikonduktor," ujar Airlangga dalam Rapat Koordinasi Nasional Investasi 2024 di Jakarta, Rabu, 11 Desember 2024.
Airlangga menjelaskan, dalam proses peningkatan pertumbuhan ekonomi, pemerintah tak ingina bergantung pada komoditas atau bahan mentah berlanjut. Karena, jangan sampai fenomena Dutch Disease terjadi di Indonesia. Sebab, ketika harga komoditas turun kesejahteraan masyarakat akan terganggu.
Dari segi hilirisasi, lanjut Airlangga, perlu dilakukan pendalaman struktur di industri sektor manufaktur. Ini akan mendorong nilai tambah dan sektor manufaktur berkontribusi hampir 20 persen dari GDP Indonesia.
Selain itu, Airlangga juga mendorong pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), yang beberapa masih butuh perhatian khusus. Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang mengarahkan agar KEK harus terus ditumbuhkembangkan.
Lebih lanjut, Airlangga juga menyebutkan bahwa KEK hilirisasi, yakni KEK Gresik, telah berjalan dengan baik dengan produksi emas sebesar 60 ton per tahun. Hal tersebut sejalan dengan Pemerintah yang berusaha membentuk bullion bank.
Selanjutnya, Airlangga juga mengungkapkan Pemerintah mendorong komoditas lain yang berbasis pasir silika. Alasannya, pasir silika Indonesia merupakan salah satu yang terbaik.
Berikutnya, pemerintah juga serius membangun ekosistem semikonduktor, termasuk menyiapkan SDM yang unggul untuk mendukung ekosistem semikonduktor di Indonesia. Apalagi, di era digitalisasi, tidak ada satu equipment pun yang tanpa semikonduktor.
Terkait energi baru terbarukan, sejumlah upaya telah dilakukan Pemerintah, antara lain yakni komitmen Indonesia mengakselerasi green energy yang disampaikan dalam forum G20 maupun pertemuan APEC.
Selain program geothermal dan green energy lainnya, Airlangga juga menyampaikan bahwa terdapat program pengembangan energi berbasis nuklir karena sistemnya dianggap sebagai energi bersih dan dengan cost yang relatif bersaing.
"Sejumlah upaya tersebut dilakukan untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional demi kesejahteraan masyarakat," kata dia.
Airlangga menegaskan upaya-upaya tersebut merupakan upaya meningkatkan produktivitas dari investasi yang dilakukan.
"Target pertumbuhan 8 persen itu bisa dicapai. Sekarang investasi kita 30 persen dari GDP. Tetapi dengan ICOR sekitar 6, maka pertumbuhan kita memang 5 persen. Tetapi kalau kita bisa tekan ICOR seperti di era sebelum krisis keuangan, ICOR kita 4, maka investasi di 32 persen. Dengan ICOR 4, pertumbuhannya 8 persen," pungkas Airlangga.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, antara lain yakni Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Wakil Menteri Investasi Todotua Pasaribu, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Yuliot Tanjung, Plt. Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK Rizal Edwin Manansang, Tim Asistensi Kemenko Perekonomian Raden Pardede, Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto, dan Ketua APINDO Shinta Ramdhani.