Empat JPO Baru di Jakarta Beroperasi
SinPo.id - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi menandatangani prasasti pembangunan dan peresmian operasional empat Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) yang berada di Jalan KH Mas Mansyur, Jalan Raya Pondok Gede, Jalan Dewi Sartika dan Jalan Danau Sunter Barat, Selasa 10 Desember 2024.
Menurut Teguh, empat JPO ini dibangun dengan karakteristik berbeda, mengadopsi sejarah dan kearifan budaya setempat.
"Pembangunan empat JPO di provinsi DKI Jakarta menggunakan APBD 2024," katanya.
Dijelaskan Teguh, JPO di Jalan KH Mas Mansyur, Kelurahan Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat, dibangun dengan desain mengadopsi pohon Karet.
"Desain ini menyerupai ekstraksi getah lateks pohon Karet yang melingkari gelagar JPO," ujarnya.
Lalu, desain JPO Dewi Sartika yang tepat berada di ujung Jalan Raya Condet, terinspirasi dari buah Salak Condet yang menjadi buah khas Betawi. Karena itu, desain bagian gelagar dibentuk menyerupai tekstur kulit buah Salak.
"JPO ini sekaligus menjadi penanda atau gerbang masuk area kawasan Condet," ucap Teguh.
Selanjutnya, JPO Dukuh yang berada di Jalan Raya Pondok Gede, RW 01 Kelurahan Dukuh, Jakarta Timur, mengangkat tema ilmu pengetahuan dengan desain mengadopsi unsur dinamis dan visualisasi sorting boks yang identik dengan pembelajaran serta pengenalan bentuk geometri pada anak.
Sedangkan JPO Sunter Muara dibangun di Jalan Danau Sunter Barat mengusung tema urban legend. Desain gelagar JPO menggabungkan dua konsep bangunan yaitu Jakarta Internasional Stadion (JIS) dan Gigi Balang rumah adat Betawi.
Ditegaskan Teguh, pembangunan dan pengoperaionalan keempat JPO ini sebagai wujud nyata komitmen Pemprov DKI Jakarta menyediakan fasilitas publik yang inklusif, nyaman dan aman bagi masyarakat.
Selain itu, kehadiran JPO ini juga bagian dari mempromosikan gaya hidup sehat berkelanjutan, tanpa mengesampingkan budaya melalui desain sesuai karakter daerah masing-masing.
"Pembangunan JPO ini sekaligus wujud dan cerminan Jakarta sebagai top global city," tegasnya.
Selain desain yang ciamik, lanjut Teguh, keempat JPO juga dilengkapi fasilitas ramah disabilitas seperti lift, tata cahaya menarik dan CCTV untuk keamanan pengguna.
"Saya apresiasi semua pihak dan jajaran Pemprov yang telah mewujudkan pembangunan. Bagi masyarakat saya harap turut menjaga fasum ini," ajaknya.
Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Heru Suwondo menjelaskan, pembangunan keempat jembatan menghabiskan anggaran sekitar Rp 70 milliar. Khusus untuk JPO Mas Mansyur dilengkapi tambahan videotron pada bagian dinding sisi luar lift.
Masing-masing JPO dibangun dengan tinggi 5,5 meter, lebar tiga meter dan panjang keempatnya berbeda menyesuaikan lebar jalan. Didetailkannya JPO Mas Mansyur memiliki panjang 39,6 meter, JPO Dewi Sartika sepanjang 34,6 meter, JPO Dukuh sepanjang 25,2 meter dan JPO Sunter Muara sepanjang 27,3 meteri.
"Besaran anggaran di tiap lokasi berbeda-beda ada yang Rp 13 milliar, Rp 15 milliar dan yang paling besar anggaran JPO Mas Mansyur senilai Rp 19 milliar," tandasnya.