Pilpres 2019, Firman Soebagyo: Golkar Tetap Dukung Jokowi

Laporan:
Senin, 02 Juli 2018 | 15:06 WIB
Foto: Istimewa
Foto: Istimewa

Jakarta, sinpo.id - Partai Golkar hingga saat ini masih tetap mendukung petahana Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019. Golkar pun menyatakan tidak akan mungkin melakukan pembatalan terhadap dukungannya ke Jokowi, terlepas apakah akan memilih calon wakil presiden (cawapres) dari Golkar maupun dari partai lain. Hal ini disampaikan oleh Firman Soebagyo yang merupakan Politisi Partai Golkar.

"Meski tak memilih calon dari Golkar, tentunya kami tetap konsisten untuk mendukung Jokowi," ujarnya di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (2/7/2018).

"Namun, kita tentu berharap jika Jokowi memilih calon dari kami (Golkar) untuk mengisi posisi tersebut," sambungnya.

Di sisi lain, Partai Demokrat juga tengah berusaha untuk mengusung Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono untuk menjadi Cawapres pendamping Jokowi. Menanggapi hal tersebut, Firman mengatakan jika yang dilakukan oleh Demokrat itu merupakan sebuah manuver politik. Bahkan, dirinya menyebut jika hal itu biasa saja. Namun, dirinya menegaskan untuk tidak terpengaruh atas manuver yang dijalankan oleh partai berlambang bintang mercy tersebut.

"Itu ada dua kemungkinan, memang itu serius atau untuk bagian-bagian tertentu," katanya.

Ia melanjutkan jika hal ini akan semakin jelas terlihat menjelang proses pendaftaran Capres dan Cawapres pada Agustus mendatang. Menurutnya, persaingan dan dinamika politik akan memanas. Terutama ketika nanti jika misalnya Jokowi memilih pendampingnya dari salah satu unsur partai politik.

"Nah, sebagai parpol yang tidak terpilih akan merasa cemburu dan hal itu akan berdampak pada Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden yang akan digelar secara bersama-sama," ungkapnya.

Namun, sejauh ini Golkar melihat secara keseluruhan jika hal itu hanyalah sebuah dinamika politik semata. Menurut Firman, sejumlah manuver-manuver politik itu dilakukan dengan cara-cara sendiri. Jadi, harapan-harapan yang ada dari partai lain seperti manuver yang dilakukan oleh Demokrat, menurutnya hal itu merupakan bagian dari politik.

"Tapi saya yakin bahwa untuk calon tunggal sendiri di Pilpres yang akan digelar pada 2019 mendatang tidak akan terjadi. Setidak-tidaknya akan ada dua calon kalau ada kesepahaman antara Demokrat dan Gerindra. Kalau tidak, kemunculan poros tengah di ajang pemilihan presiden nanti bisa saja terjadi," imbuhnya.

Terkait dengan poros tengah tersebut, menurutnya hal itu juga dapat dilihat nanti bagaimana langkah-langkah yang akan dihadirkan. Namun, dirinya menegaskan jika Golkar tidak akan mungkin terseret ke poros tengah tersebut.

"Karena keputusan kita hingga sekarang belum ada perubahan. Jadi Golkar tetap konsisten mendukung Pak Jokowi,"tandasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI