Menko PMK Dorong Kegiatan Palang Merah Masuk ke Sekolah

Laporan: Tio Pirnando
Senin, 09 Desember 2024 | 20:40 WIB
Menko PMK Pratikno dalam Munas ke-22 PMI. (SinPo.id/dok. Humas PMI)
Menko PMK Pratikno dalam Munas ke-22 PMI. (SinPo.id/dok. Humas PMI)

SinPo.id - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno, mendorong agar kegiatan tentang palang merah masif dilakukan di lingkungan sekolah. 

"Kami mohon bantuan agar pendidikan-pendidikan Palang Merah Indonesia (PMI) bisa masuk ke sekolah-sekolah, aktivitas ekstrakurikuler. Karena bagaimana pun juga kita harus mendidik anak-anak kita untuk punya rasa kemanusiaan yang tinggi," kata Pratikno dalam acara Munas ke-22 PMI di Hotel Grand Sahid, Jakarta Pusat, Senin, 9 Desember 2024. 

Pratikno turut mengapresiasi kontribusi yang PMI dalam kegiatan-kegiatan kemanusiaan beserta ketanggapannya dalam menghadapi bencana alam.

"Sekali lagi terima kasih atas dukungan PMI terhadap tugas-tugas kemanusiaan, dedikasi terhadap respons cepat tanggap bencana, juga sekaligus pendidikan revolusi mental untuk mengasah rasa kemanusiaan," ucapnya.

Pratikno menilai, bencana adalah satu tantangan kemanusiaan yang berat. Sehingga memerlukan antisipasi, mitigasi, dan reaksi yang cepat.

"Setelah kita selesai dengan COVID-19, bertubi-tubi bencana terus datang. Ada bencana alam, seperti erupsi Gunug Lewotobi Laki-Laki, di Nusa Tenggara Timur (NTT) juga ada bencana sosial, konflik sosial," paparnya.

Untuk itu, ia juga mengimbau masyarakat agar menjaga dan mengelola keseimbangan alam.

"Kita harus semaksimal mungkin dengan alam, mengelola alam, bukan hanya pecinta alam (yang melakukannya), bukan hanya hablumminallah (tanggung jawab kepada Tuhan), hablumminannas (tanggung jawab kepada sesama manusia), melainkan hablumminal-alam. Kita kelola alam secara bertanggung jawab karena itu di mana kita hidup," tuturnya.

Menurut Pratikno, dengan adanya perubahan iklim, maka potensi-potensi bencana alam juga turut meningkat, sehingga dukungan PMI akan sangat dibutuhkan.

"Kami merasa walaupun kami ada BNPB, ada Kemensos yang d bertanggung jawab memberikan respons cepat dan tepat di saat tanggap darurat, tetapi kami juga sangat mengharapkan dukungan dari PMI," tukasnya. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI