Mantan Presiden Suriah Berlindung di Rusia
SinPo.id - Mantan Presiden Suriah Bashar al-Assad yang telah dilengserkan dari kepemimpinannya, saat ini berada di Moskow bersama keluarganya karena Rusia memberi mereka perlindungan atas dasar kemanusiaan.
Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan, Assad telah meninggalkan Suriah dan memberikan perintah untuk pengalihan kekuasaan secara damai, setelah para pemberontak menyerbu Damaskus tanpa perlawanan pada hari Minggu, untuk mengakhiri hampir enam dekade pemerintahan Assad.
"Presiden Suriah Assad dari Suriah dan anggota keluarganya telah tiba di Moskow. Rusia telah memberi mereka suaka atas dasar kemanusiaan," kata berita milik swasta Interfax, dilansir dari Reuters, Senin 9 Desember 2024.
Rusia mengatakan, pihaknya mendukung solusi politik untuk krisis di Suriah, di mana Moskow mendukung Assad selama perang saudara yang panjang. Namun negosiasi harus dilanjutkan di bawah naungan PBB.
Para pemimpin oposisi Suriah jugatelah sepakat untuk menjamin keamanan pangkalan militer Rusia dan lembaga diplomatik di Suriah. Tetapi tidak jaminan berapa lama keamanan tersebut berlaku di tengah situasi yang semakin tegang.
Menurut analis militer Barat, kesepakatan untuk mengamankan pangkalan udara Hmeimim Rusia di provinsi Latakia Suriah dan fasilitas angkatan lautnya di Tartous di pesisir akan membuat Moskow lega.
Pasalnya, fasilitas Tartous adalah satu-satunya pusat perbaikan dan pengisian ulang Rusia di Mediterania, dan Moskow telah menggunakan Suriah sebagai pos persinggahan untuk menerbangkan kontraktor militernya masuk dan keluar dari Afrika.
Sedangkan kehilangan Tartous akan menjadi pukulan serius bagi kemampuan Rusia untuk memproyeksikan kekuatan di Timur Tengah, Mediterania, dan Afrika.