Petisi Copot Gus Miftah dari Utusan Khusus Presiden Tembus 173 Ribu Tanda Tangan
SinPo.id - Petisi copot Gus Miftah dari jabatan Utusan Khusus Presiden semakin ramai ditandatangani. Dilihat pada laman change.org, Jumat, 6 Desember 202, pukul 01.10 WIB, petisi itu sudah menembus 173.283 tanda tangan.
Petisi diketahui diprakarsai Dika Prakasa pada Rabu, 4 Desember 2024. Petisi bertajuk Copot Gus Miftah dari Jabatan Utusan Khusus Presiden itu ditujukan kepada Presiden Prabowo Subianto.
Berikut isi lengkap petisi copot Gus Miftah dari jabatan utusan khusus Presiden
3 Desember 2024, hari dimana netizen tanah air merasakan perih, sakit hati yang mendalam atas apa yang terjadi pada bapak penjual es teh, bapak yang berjuang untuk keluarganya diperlakukan secara tidak hormat dan manusiawi oleh seorang pemuka agama, Gus Miftah.
Dalam video yang beredar di internet, tampak bapak penjual es teh ditertawakan oleh semua orang yang ada di acara tersebut ketika Gus Miftah menghina beliau dengan kalimat "yo kono didol, go***k", dalam bahasa Indonesia "ya sana dijual go***k".
Pro dan kontrak pun lantas muncul, banyak netizen mengecam ucapan Gus tersebut, beberapa netizen yang pro meminta netizen untuk melihat video utuh dari peristiwa yang menyayat hati itu.
Terlepas dari pro dan kontra, rasanya tidak pantas seorang yang banyak berbicara tentang agama mengucapkan kalimat kasar yang ditujukan untuk seseorang di depan umum.
Sebelum peristiwa ini, Gus Miftah juga sudah menjadi perbincangan publik atas tindakan kontroversialnya memperlakukan sang istri.
Seperti yang kita ketahui, saat ini Gus Miftah menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden di pemerintahan yang dipimpin oleh bapak Prabowo Subianto. Publik tentu mempertanyakan apakah jabatan tersebut layak diterima oleh pribadi yang kerap membuat kegaduhan di masyarakat.
Atas dasar peristiwa ini, saya membuat petisi agar teman-teman yang melihat petisi ini mau meluangkan waktunya untuk memberikan tanda tangan agar bapak Prabowo Subianto mempertimbangkan kembali jabatan yang diberikan ke Gus Miftah.
Dalam pidato bapak, sangat jelas bahwa bapak sangat menghormati, menghargai mereka-mereka yang bekerja sebagai pedagang, tukang bakso, nelayan, dan pekerja di lapisan masyarakat menengah lainnya. Mereka yang bekerja dan menghasilkan uang secara halal.
Tapi sekarang, salah satu utusan bapak memberikan contoh sebaliknya. Jika ini terus dibiarkan, secara tidak langsung pemerintahan yang bapak pimpin ikut tercoreng.
Apa yang dilakukan oleh Gus Miftah adalah gambaran karakter beliau, karena hal seperti ini sudah terjadi beberapa kali. Untuk itu, agar jajaran bapak sejalan dengan bapak, segara copot Gus Miftah!

