Taliban Larang Perempuan di Afghanistan Belajar Jadi Bidan
SinPo.id - Taliban melarang perempuan di Afghanistan belajar atau mengikuti pelatihan untuk menjadi bidan. Namun seluruh perempuan, terutama paraha mahasiswi kebidanan mendesak pemimpin Taliban untuk mengizinkan mereka melanjutkan studi.
Terlebih seorang direktur di lembaga amal global terkemuka Human Rights Watch mengatakan, tindakan tersebut akan menyebabkan perempuan dan anak perempuan meninggal karena kesulitan mendapatkan layanan kesehatan saat melahirkan.
"Ini menutup salah satu dari sedikit celah yang masih tersisa dalam larangan Taliban atas pendidikan bagi perempuan dan anak perempuan, tetapi ini juga merupakan celah yang sangat signifikan karena ini akan menyebabkan perempuan dan anak perempuan meninggal," kata Heather Barr, wakil direktur sementara hak-hak perempuan di Human Rights Watch, dilansir dari The Independent, Kamis 5 Desember 2024.
“Taliban juga melarang perempuan untuk dirawat oleh tenaga kesehatan pria dan sekarang yang mereka lakukan secara efektif adalah memutus jalur masuk tenaga kesehatan wanita baru," lanjutnya.
Di samping itu, Afghanistan juga memiliki salah satu tingkat kematian saat melahirkan tertinggi di dunia, dengan satu perempuan diperkirakan meninggal setiap dua jam.
Sebelumnya, kementerian pendidikan Taliban juga telah melarang anak perempuan. Kemudian larangan tersebut diperluas ke perguruan tinggi dan universitas pada bulan Desember 2022.