Kakorlantas Prediksi 110,6 Juta Warga Lakukan Perjalanan saat Nataru
SinPo.id - Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Aan Suhanan memprediksi potensi pergerakan masyarakat Indonesia secara nasional. Diperkirakan ada 110,6 juta warga yang melakukan pergerakan atau perjalanan selama libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).
Menurutnya, hal itu berdasarkan data survei yang dilakukan oleh Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk Tahun Baru 2024-2025.
"Ada potensi pergerakan masyarakat Indonesia secara nasional sebanyak 110,6 juta. Artinya, ada peningkatan dari tahun 2023 sebanyak 2,8 persen," kata Aan saat rapat kerja perdana bersama Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu, 4 Desember 2024.
Dari jumlah itu, Aan mengatakan bahwa masyarakat yang akan melakukan pergerakan antarprovinsi sebesar 19,84 persen dan pergerakan dalam provinsi sebesar 19,46 persen.
Dia menuturkan asal daerah tertinggi dari masyarakat yang melakukan pergerakan selama momen libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 adalah dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Jabodetabek, Jawa Barat, dan Sumatra Utara.
Adapun, kata dia, daerah tujuan tertinggi dari masyarakat yang melakukan pergerakan selama momen libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 adalah Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, DI Yogyakarta, dan Sumatra Utara.
Sementara itu, pilihan moda transportasi tertinggi dari masyarakat yang akan melakukan pergerakan selama momen libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 adalah mobil pribadi (36,07 persen), sepeda motor (17,71 persen), bus (15,04 persen), kereta api (12,85 persen), dan pesawat (8,85 persen).
Dia mengatakan, alasan tertinggi dari masyarakat yang melaksanakan kepergian selama momen libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 ialah akan melaksanakan liburan (45,67 persen), pulang kampung (32,36 persen), merayakan Natal/Tahun Baru di kampung (19,96) persen, tugas atau pekerjaan (2 persen).
Selain itu, pergerakan masyarakat selama momen libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 di jalan tol arah Jakarta ke Merak (29 persen), dari Jakarta ke Jagorawi (23 persen), Jakarta ke Cikampek (48 persen), Cikampek ke arah Cipali (52 persen), dan dari KM 66 ke arah jalan tol Purbaleunyi (23 persen).
"Ini menjadi indikator kami untuk melakukan beberapa rekayasa lalu lintas dengan jumlah atau prediksi pergerakan kendaraan yang akan melakukan perjalanan ke arah barat, Sumatera, ke timur, kemudian ke selatan," kata dia.