Golput Pilkada Jakarta 2024 Tinggi, Komisi II DPR: Mungkin Calonnya Kurang Menarik

Laporan: Sigit Nuryadin
Senin, 02 Desember 2024 | 21:49 WIB
Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Dede Yusuf (SinPo.id/Sigit)
Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Dede Yusuf (SinPo.id/Sigit)

SinPo.id - Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Dede Yusuf menanggapi ihwal tingginya angka golput dalam Pilkada Jakarta 2024 yang beberapa waktu lalu telah berlangsung. 

Dia menilai hal tersebut bisa disebabkan oleh kurangnya kecocokan antara aspirasi masyarakat dengan calon kepala daerah yang diusung oleh partai politik.

"Kalau kita lihat jumlah peserta yang tidak maksimal, itu menandakan mungkin calon-calonnya bukan calon yang menarik buat para pemilih," kata Dede kepada wartawan di Kantor KPU RI, Jakarta, Senin, 2 Desember 2024.

Dede menggambarkan Pilkada 2024 seperti pertandingan sepak bola, yang hanya menarik banyak penonton jika para pemainnya memiliki kualitas yang baik dan berpengaruh. 

"Kalau dalam sebuah pertandingan sepak bola, kalau Manchester United lawan Chelsea, itu biasanya penontonnya banyak. Jadi kembali lagi, memang calon sangat berpengaruh untuk membuat orang datang melihat pertandingan tersebut," ungkap dia. 

Menurut dia, kendati KPU telah melakukan sosialisasi secara maksimal, daya tarik calon pemimpin tetap menjadi faktor utama yang mempengaruhi partisipasi pemilih.

"KPU sudah menyampaikan ajakan untuk datang, tapi pemilih harus merasa punya 'jagoan' untuk mendukungnya," jelas Dede. 

Lebih jauh, Dede juga mengingatkan pentingnya mencarikan calon pemimpin yang benar-benar sesuai dengan keinginan dan aspirasi masyarakat, agar tingkat partisipasi bisa meningkat. 

Selain itu, Dede memandang soal kelelahan masyarakat akibat kontestasi Pilpres yang baru saja berlalu juga menjadi faktor lain yang memengaruhi rendahnya antusiasme pemilih.

"Ke depan, tentu pelajaran bagi kita semua untuk benar-benar mencari calon yang menjadi jagoan masyarakat. Faktor lainnya juga adalah kelelahan setelah Pilpres, yang mungkin membuat masyarakat merasa terlalu banyak pemilihan pemimpin dalam waktu yang berdekatan," tandasnya. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI