MPR Serukan Komtimen Presiden Prabowo Terkait Krisis Iklim di Parlemen India
SinPo.id - Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno menyuarakan komitmen Presiden Prabowo Subianto terkait penanganan krisis iklim di hadapan Parlemen India dan Nepal yang membidangi energi dan lingkungan. Termasuk, pejabat eksekutif yang menangani isu tersebut.
Ini disampaikan Eddy saat menghadiri forum internasional di Jakarta, yakni NGO global yang berbasis di India Swaniti dalam diskusi bertajuk 'Green South Alliance: Energy Transition Convening Indonesia Chapter'. Eddy mengatakan Presiden memiliki langkah konkret untuk mengatasi krisis iklim melalui kolaborasi global.
"Saat bertemu Sekretaris Jenderal PBB di forum G-20, Presiden Prabowo sudah menegaskan komitmennya untuk membangun kolaborasi global menghadapi krisis iklim," kata Eddy dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan, Jakarta, Jumat, 29 November 2024.
Dia membeberkan perubahan iklim tidak hanya menjadi ancaman satu negara melainkan krisis global yang harus dihadapi bersama. Oleh sebab itu, Legislator dari Fraksi PAN itu berharap Indonesia dan India serta Nepal dapat membangun aliansi bersama dalam kebijakan mengatasi krisis iklim.
"Melalui forum ini, saya mengajak saudara-saudara anggota parlemen India dan lainnya untuk ikut bersama-sama dalam kolaborasi global yang diinisasi oleh Indonesia," ujar dia.
Eddy menambahkan Indonesia melalui Presiden Prabowo siap mengambil inisiatif Climate Leadership dan berharap banyak negara ikut di dalamnya, termasuk India dan Nepal.
"Khususnya dalam kebijakan percepatan transisi untuk energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan," kata dia.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyerukan kepada negara-negara maju untuk lebih serius dalam mewujudkan janji mereka terkait perubahan iklim dan pengakuan terhadap kontribusi hutan Indonesia.
Dalam pernyataannya melalui Sekretariat Presiden di Jakarta, Presiden Prabowo menyampaikan pandangannya mengenai peran penting hutan Indonesia dalam menjaga suhu global, pada pertemuan KTT G20 di Brasil, Selasa, 19 November 2024.
"Hutan Indonesia telah berkontribusi selama bertahun-tahun untuk mendinginkan dunia. Indonesia dianggap sebagai paru-paru dunia," kata Prabowo.
Kepala Negara menekankan Indonesia memiliki hutan tropis terluas di dunia, selain Brasil dan beberapa negara di Afrika yang memiliki hutan lebih luas. Kendati demikian, Presiden menyoroti bahwa janji-janji negara maju terkait penyediaan kredit karbon yang selama ini dijanjikan belum terwujud sepenuhnya.
Prabowo menegaskan pentingnya komitmen berkelanjutan untuk mengimbangi peran besar hutan Indonesia dalam menjaga suhu global.
"Oleh karena itu, kita perlu komitmen berkelanjutan untuk mengimbangi peran hutan kita dalam menjaga suhu global," ujar dia.