Konservasi Gajah Sumatera, Hutama Karya Siapkan 7 Ribu Bibit Pohon Pakan Alami

Laporan: Tim Redaksi
Jumat, 29 November 2024 | 07:40 WIB
Hutama Karya siapkan 7.000 bibit pohon pakan alami gajah di sekitar Tol Pekanbaru - Dumai. (SinPo.id/dok. Hutama Karya)
Hutama Karya siapkan 7.000 bibit pohon pakan alami gajah di sekitar Tol Pekanbaru - Dumai. (SinPo.id/dok. Hutama Karya)

SinPo.id - PT Hutama Karya (Persero) menyiapkan sebanyak 7.000 bibit pohon pakan alami gajah. Langkah ini sebagai komitmennya dalam pelestarian lingkungan.

Bersama Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau dan Rimba Satwa Foundation, Hutama Karya akan menanam ribuan bibit pohon tersebut di sekitar Tol Pekanbaru - Dumai (Permai).

Sejak 2020, Hutama Karya telah menjalankan Program Konservasi Gajah Sumatra di wilayah operasionalnya ini.

Program tersebut dimulai dengan pembangunan Menara Pantau dan Underpass Perlintasan Gajah (UPG), penggaraman lahan, penanaman bibit pohon pakan alami secara bertahap, serta pemasangan dua unit GPS Collar untuk memantau pergerakan gajah.

“Bibit pohon yang kami berikan berupa 125 bibit pohon durian montong premium, 4.000 bibit rumput odot, dan 3.000 batang tanaman jeruk nipis.

 

Bibit pohon durian montong dan rumput ini berfungsi untuk penyedia bahan pakan alami yang disukai oleh Gajah Sumatra sekaligus sebagai pengkayaan habitat supaya gajah mau melewati UPG, sedangkan tanaman jeruk nipis digunakan untuk mencegah agar gajah tidak masuk ke pemukiman warga sekitar.

 

“Kedepannya, 125 bibit pohon durian premium akan diserahkan pada masyarakat sekitar KM 69-73 untuk pemberdayaan dan dikembangkan menjadi sumber nilai ekonomi masyarakat sekitar,” ujar Adjib.

Lebih lanjut, Adjib menyampaikan bahwa Hutama Karya menyalurkan sekitar Rp 300 juta untuk keseluruhan Program Konservasi Gajah Sumatra di Tahun 2024

“Selain menyiapkan bibit pohon, di tahun 2024 ini kami juga berfokus pada Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas Tim operasional cabang tol Hutama Karya terkait dengan mitigasi interaksi negatif Gajah dan Manusia, sekaligus me-monitoring tanaman pakan alami gajah dengan Sistem SMART Patrol untuk memastikan tanaman yang ditanam dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal,” imbuh Adjib.

 

Keseluruhan rangkaian ini diharapkan dapat mendukung keberlanjutan Program Konservasi Gajah Sumatra yang telah memberikan manfaat nyata seperti tersedianya pakan alami bagi Gajah Sumatra di sekitar UPG, terpantau dan termonitor pergerakan Gajah Sumatra terutama saat mendekati pemukiman masyarakat, hingga mencegah Gajah Sumatra masuk dan membahayakan pengguna Jalan Tol Permai.

 

Selain itu, program ini juga mencegah terjadinya perburuan liar yang mengancam keselamatan Gajah Sumatra.

“Jalan tol Permai melintasi wilayah habitat gajah. Dengan pendekatan holistik, kami memastikan program ini tidak hanya melestarikan gajah, tetapi juga meminimalisir potensi konflik gajah dengan warga sekitar dan menjaga keselamatan pengguna jalan tol.

“Harapannya, program ini menjadi bentuk sustainability yang dapat menciptakan keseimbangan antara pembangunan infrastruktur dan keberlanjutan lingkungan,” tandasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI