PEMERINTAHAN PRABOWO-GIBRAN

Bertemu Sekjen OECD, Airlangga Bahas Fokus dari Pemerintahan Prabowo

Laporan: Galuh Ratnatika
Kamis, 28 November 2024 | 09:54 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (SinPo.id/ Dok. Kemenko Perekonomian)
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (SinPo.id/ Dok. Kemenko Perekonomian)

SinPo.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, menerima kunjungan dari Sekretaris Jenderal Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) Mathias Cormann untuk membahas sejumlah hal.

Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas tentang perkembangan perekonomian Indonesia termasuk fokus dari Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, serta membahas perkembangan proses keanggotaan Indonesia pada OECD.

“Saya ingin mengucapkan terima kasih karena kemarin OECD telah meluncurkan Indonesia Report. Sebagian besar isu telah saya laporkan kepada Presiden," kata Airlangga, dalam keterangan persnya, dikutip Kamis 28 November 2024.

"Dan tentu saja, mudah-mudahan beberapa poin, beberapa lines sejalan dengan perencanaan Pemerintah, termasuk peta jalan untuk energi hijau. Dan kemudian juga sejalan dengan energy securities, serta program ketahanan pangan, termasuk makanan bergizi gratis yang juga menjadi prioritas,” lanjutnya.

Selain itu, Airlangga juga menyebutkan bahwa saat ini Indonesia terus gencar melakukan reformasi pada berbagai sektor yang dilakukan sejumlah Kementerian terkait untuk menyesuaikan standar OECD.

Sehingga dengan adanya berbagai reformasi tersebut, Kementerian terkait juga akan menyesuaikan anggaran dan struktur yang dimiliki, sehingga gugus tugas OECD juga akan secepatnya melakukan penyesuaian struktur terkait hal tersebut.

Merespons hal tersebut, Sekjen Cormann berharap agar upaya keanggotan OECD yang saat ini ditempuh Indonesia dapat mendukung pencapaian visi untuk menjadi negara maju dengan ekonomi berpendapatan tinggi pada tahun 2045 mendatang.

“Saya percaya bahwa kita bersama-sama dapat bekerja untuk mendukung Indonesia agar menjadi lebih baik lagi. Proses aksesi ini mencakup seluruh spektrum kebijakan ekonomi, sosial, dan lingkungan yang luas," kata Cormann.

"Dan proses ini berfokus pada mengidentifikasi praktik terbaik kebijakan. Praktik terbaik global berdasarkan apa yang telah berhasil sebelumnya,” imbuhnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI