Anggota DPR Ingatkan Masyarakat Tunggu Hasil Resmi Pilkada 2024 dari KPU
SinPo.id - Anggota Komisi II DPR RI Mohammad Toha meminta masyarakat menunggu hasil resmi Pilkada Serentak 2024 dari masing-masing KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota. Masyarakat diminta tak terpaku pada sejumlah lembaga survei yang telah merilis hasil hitung cepat (quick count).
"Boleh saja masyarakat menerima hasil quick count, tetapi semua pihak harus tetap menunggu hasil resmi KPU," kata Toha dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, 27 November 2024.
Dia mengatakan berdasarkan Pasal 19 ayat (3) Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 9 Tahun 2022 tentang Partisipasi Masyarakat dalam Pemilu dan Pilkada, hasil quick count baru boleh dipublikasikan paling cepat 2 jam setelah jadwal pemungutan suara berakhir.
"Pemungutan suara dimulai pukul 07.00 sampai 13.00. Jadi, sekitar pukul 15.00 hasil quick count bisa dipublikasikan," ujarnya.
Legislator asal Dapil Jawa Tengah V ini mengatakan hasil hitung cepat bisa menjadi gambaran dalam mengetahui hasil sementara pilkada, bukan menjadi rujukan resmi untuk mengetahui hasil final pilkada sebab KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota masih melakukan rekapitulasi hasil pemungutan suara.
Adapun hasil resmi Pilkada 2024 baru akan disampaikan sekitar 19 hari setelah pemungutan suara, yaitu pada 16 Desember 2024. KPU masing-masing daerah akan melakukan rekapitulasi berjenjang.
Oleh karena itu, dia menilai para pendukung yang calonnya menang menurut hasil quick count, mereka tidak boleh bergembira atau merayakan berlebihan. Pasalnya, hasil hitung cepat bukanlah penghitungan resmi dari KPU.
Dia mengingatkan bagi masyarakat yang jagoannya kalah menurut hasil quick count harus tetap bersabar menunggu hasil resmi. Dia meminta para pendukung tak sampai terpancing emosi, kemudian meluapkan kemarahannya.
"Masyarakat harus tetap tenang dan kondusif. Jangan terpancing atau terprovokasi. Kita tunggu hasil resminya nanti. Kalah dan menang dalam pemilihan umum itu hal yang biasa. Saya yakin masyarakat makin dewasa menyikapi hasil pilkada," katanya.
Menurut data KPU, ada 1.557 pasangan calon pada Pilkada 2024. Adapun rinciannya, 103 paslon gubernur dan wakil gubernur, 1.169 paslon bupati dan wakil bupati, serta 285 paslon wali kota dan wakil wali kota.
Sementara itu, pemilihan dengan satu paslon atau calon tunggal terdapat 37 paslon, yakni satu paslon gubernur dan wakil gubernur dan 31 paslon bupati dan wakil bupati serta lima paslon wali kota dan wakil wali kota.
Daftar pemilih tetap pada Pilkada 2024 sebanyak 203.657.354 pemilih, terdiri atas 101.645.993 laki-laki dan 102.011.361 perempuan. Tercatat 435.296 TPS yang tersebar di seluruh Indonesia.