Serap Emisi Karbon, Pertamina Integrasikan Dua Strategi
SinPo.id - SVP Technology Innovation Pertamina, Oki Muraza mengatakan, pihaknya akan mengintegrasikan dua strategi untuk penyerapan karbon emisi melalui pemanfaatan alam serta teknologi.
Pasalnya, Pertamina mengambil peran penting dalam pengembangan BECCS (Bioenergy Combined with Carbon Capture and Storage) di Indonesia.
Terlebih Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi besar dalam sektor pertanian dan kehutanan, dan lebih dari 50 persen wilayah Indonesia masih tertutup hutan.
"Melalui kombinasi bioenergi dengan CCS, kita dapat menggabungkan manfaat dari dua bidang ini: bioenergi yang berasal dari sektor pertanian dan kehutanan, serta CCS dari sektor minyak dan gas," kata Oki, dalam keterangan persnya, Minggu 17 November 2024.
Selain itu, sektor kehutanan dan pertanian Indonesia mampu menyerap karbon dengan alamiah melalui fotosintesis. Pertamina menyadari potensi tersebut dan menjaga operasional perusahaan yang berdekatan dengan hutan dan lahan pertanian yang memegang peran penting dalam penyerapan karbon alami.
Sementara Pertamina saat ini melakukan studi BECCS di Sumatera Selatan, karena wilayah tersebut memiliki hutan eucalyptus dan operasi minyak serta gas di lokasi yang berdekatan.
"Misalnya, emisi CO₂ dari industri pulp dan kertas sebesar 1 juta ton per tahun dapat ditangkap dan disimpan di reservoir Limau Field yang hanya berjarak 5 kilometer. Keunikan ini jarang ditemukan di negara lain," ungkapnya.