Bapanas: Ritel dan Pasar Tradisional Sama-sama Penyangga Stabilitas Pangan
SinPo.id - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo menilai, sektor ritel modern, memegang peranan penting dalam menyediakan akses pangan bagi masyarakat.
Menurut dia, peran ritel modern tidak bisa disamakan dengan pasar tradisional, salah satunya melakukan penyerapan terhadap produk-produk lokal.
"Peran ritel modern saat ini cukup besar dan tidak boleh dibenturkan posisinya dengan wet market (pasar tradisional). Karena ritel modern dan pasar tradisional ini mempunyai pangsa pasar tersendiri, dan keberadaan dua entitas tersebut hari ini adalah sebagai penyangga kestabilan distribusi pangan," kata Arief dalam diskusi Hari Ritel Nasional 2024, dikutip pada Sabtu, 16 November 2024.
Arief menjelaskan, ritel modern memiliki posisi penting sebagai standby buyer dalam menyerap sebanyak-banyaknya produk dari petani dan peternak. Termasuk membimbing petani dan gapoktan menyiapkan produknya untuk dikurasi mengikuti standar yang dimiliki oleh ritel.
Arief menerangkan, pelaku bisnis ritel modern telah melakukan kerja sama dengan para petani dan peternak lokal, serta usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk menyerap atau menjadi off taker.
Disisi lain, Arief mengingatkan, jika bisnis ritel modern tidak melakukan penyerapan produk-produk lokal, maka kasus seperti peternak susu di Boyolali, Jawa Tengah yang membuang susunya, bisa terjadi juga pada komoditas lain.
"Kalau modern market tidak melakukan penyerapan, petani dan peternak lokal mau ke mana. Jadi, bekerja sama dengan petani-peternak lokal, UMKM. Itu kalau di ritel ada namanya in-house rent atau bracket label," kata Arief.
Arief menyebut, beberapa perusahaan ritel modern yang sudah berkembang menyerap produk-produk pertanian dari petani lokal, seperti beras dan gula, dengan membuat merek baru. Produk-produk tersebut, biasanya dijual di masing-masing ritel.