GENOSIDA ISRAEL

PBB: Perang Israel di Jalur Gaza Konsisten dengan Karakteristik Genosida

Laporan: Galuh Ratnatika
Jumat, 15 November 2024 | 08:44 WIB
Kehancuran Palestina akibat genosida Israel (SinPo.id/ AP)
Kehancuran Palestina akibat genosida Israel (SinPo.id/ AP)

SinPo.id - Komite PBB menyebut perang Israel yang telah menewaskan sedikitnya 43.736 warga Palestina dan melukai 103.370 di Jalur Gaza, konsisten dengan karakteristik genosida, yang menggunakan kelaparan sebagai metode perang.

"Israel menggunakan kelaparan sebagai metode perang, yang mengakibatkan korban sipil massal dan kondisi yang mengancam jiwa" bagi warga Palestina," kata Komite Khusus PBB yang menyelidiki Israel, dilansir dari Al Jazeera, Jumat 16 November 2024.

"Sejak awal perang, pejabat Israel secara terbuka mendukung kebijakan yang merampas kebutuhan pokok warga Palestina yang dibutuhkan untuk mempertahankan hidup, seperti makanan, air, dan bahan bakar," lanjutnya.

Terlebih dari laporan PBB terbaru yang diterbitkan pada bulan Maret oleh Pelapor Khusus PBB untuk wilayah Palestina yang diduduki, Francesca Albanese, disimpulkan ada alasan yang masuk akal untuk percaya bahwa Israel melakukan genosida di Gaza.

Laporan tersebut juga menunjukkan meskipun PBB telah mengajukan banding berulang kali serta perintah yang mengikat dari Mahkamah Internasional dan Resolusi Dewan Keamanan PBB, Israel terus memberikan menyerang penduduk Palestina.

"Pada awal tahun 2024, lebih dari 25.000 ton bahan peledak, setara dengan dua bom nuklir, telah dijatuhkan di Gaza, menyebabkan kerusakan besar dan runtuhnya sistem air dan sanitasi, kehancuran pertanian, dan polusi beracun," kata laporan itu.

Pemboman tersebut juga menghancurkan 114 rumah sakit dan klinik serta menewaskan lebih dari 986 pekerja medis termasuk 165 dokter, 260 perawat, 184 rekanan kesehatan, 76 apoteker dan 300 staf manajemen dan pendukung, serta 85 pekerja Pertahanan Sipil Palestina yang sebagian besar terlibat dalam operasi pencarian dan penyelamatan.

Selain itu, laporan tersebut juga mengangkat kekhawatiran serius tentang penggunaan kecerdasan buatan (AI) oleh Israel dalam pertempuran yang menewaskan tidak hanya pejuang Hamas tetapi juga warga sipil, termasuk banyak wanita dan anak-anak.

Kemudian Israel meningkatkan penyensoran media untuk menekan perbedaan pendapat, dan dengan sengaja menargetkan jurnalis selama perang, untuk memblokir akses global ke informasi tentang apa yang sebenarnya terjadi di Gaza.

Oleh karena itu, PBB mendesak semua negara anggota untuk menegakkan kewajiban hukum mereka dan menghentikan pelanggaran Israel terhadap hukum internasional serta meminta pertanggungjawabannya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI