TAMBAHAN ANGGARAN LEMHANAS

Lemhannas Minta Tambahan Anggaran Sebesar Rp99 Miliar

Laporan: Galuh Ratnatika
Rabu, 13 November 2024 | 16:18 WIB
Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Ace Hasan Syadzily (SinPo.id/ Galuh Ratnatika)
Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Ace Hasan Syadzily (SinPo.id/ Galuh Ratnatika)

SinPo.id - Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Ace Hasan Syadzily, meminta tambahan anggaran kepada Komisi I DPR RI sebesar Rp99 miliar. Ia menilai dukungan anggaran yang diberikan kepada lembaga tersebut jauh dari kata ideal.

"Adapun alokasi anggaran yang diberikan kepada kami untuk tahun anggaran 2025 adalah sebesar Rp187.075.848.000," kata Ace, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu 13 November 2024.

"Untuk itu, kami memerlukan penambahan anggaran sebesar Rp99.202.864.000. Jadi tidak besar juga sebetulnya penambahannya. Guna merealisasikan program-program Lemhannas di tahun 2025," lanjutnya.

Ia menjelaskan, anlokasi anggaran tersebut nantinya akan digunakan untuk mendukung sejumlah program pendidikan pimpinan tingkat nasional sebesar Rp29.555.747.000.

"Di antaranya kegiatan studi strategis luar negeri yang selama ini hanya dilaksanakan di kawasan ASEAN. Selanjutnya kami akan rencanakan tentu kalau kita mau studi banding yang benchmark negaranya yang lebih hebat daripada Indonesia. Karena itu tentu kami akan rencanakan, dilaksanakan di beberapa negara maju," ungkapnya.

Kedua, meningkatkan program pemantapan nilai-nilai kebangsaan sebesar Rp33.452.168.000 melalui pelatihan untuk program pemantapan nilai-nilai kebangsaan yang terstuktur.

"Selain itu, anggaran yang diusulkan juga akan digunakan untuk mendukung program Lemhannas Goes to Campus dan Dialog Kebangsaan 600 orang per provinsi dengan total enam provinsi. Kegiatan tersebut menyasar generasi muda untuk diberikan pemahaman serta nilai-nilai kebangsaan yang harus dipedomani," tuturnya.

Ketiga, mendukung program pengkajian strategis sebesar Rp26.836.394.000 diantaranya kajian krisis, rakor krisis, dan pengadaan buku kajian.

"Tujuan utama dari kajian krisis adalah untuk mempersiapkan dan memperkuat kapasitas organisasi atau pemerintah dalam menghadapi situasi darurat atau kritis yang dapat berdampak pada stabilitas ketahanan nasional," jelasnya.

Terakhir, kata Ace, Lemhannas akan mengalokasikan anggaran sebesar Rp9.358.555.000 untuk memperbaiki metodologi pengukuran ketahanan nasional, guna menghasilkan indeks ketahanan nasionalyang dapat dilihat secara real-time langsung oleh Presiden.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI