BBPOM: Penggunaan Antibiotik Tidak Tepat Jadi Masalah Global

Laporan: Tim Redaksi
Rabu, 13 November 2024 | 02:17 WIB
BBPOM
BBPOM

SinPo.id -  Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Jakarta menyelenggarakan sosialisasi pemberdayaan obat dan makanan, di Hotel Grand Mercure Harmoni, Jakarta Pusat.

Sosialisasi mengusung tema, "Cerdas Menggunakan Antibiotik: Bersama Kita Cegah Resistensi Antimikroba” dan diikuti puluhan peserta yang merupakan perwakilan Tim Penggerak PKK, Salimah, Kowani, Dharma Wanita Persatuan, Wirawati Catur Panca, Muslimat NU, Wanita Buddhis Indonesia, Pramuka, kader kelurahan serta kalangan media.

Ketua Tim Informasi dan Komunikasi BBPOM di Jakarta, Evi Citraprianti mengatakan, edukasi diberikan sebagai upaya pengendalian atau pencegahan resistensi antimikroba di kalangan masyarakat yang disebabkan oleh penggunaan antibiotik yang berlebihan (overuse).

"Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dan berlebihan telah menjadi masalah global yang mendesak, menyebabkan meningkatnya resistensi antimikroba di seluruh dunia," ujar Evi Citraprianti, dalam keterangan tertulis, Selasa 12 November 2024.

Ia memaparkan, resistensi antimikroba merupakan fenomena mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur, dan parasit menjadi resisten terhadap efek obat yang seharusnya dapat membunuh atau menghentikan pertumbuhan yang mengakibatkan pengobatan menjadi lebih sulit, memperpanjang masa penyakit, meningkatkan risiko komplikasi, dan memperburuk hasil kesehatan.

“Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan resistensi antimikroba. Upaya pengendalian resistensi antimikroba memerlukan kolaborasi dan sinergi semua pihak," ungkapnya.

Sementara itu, narasumber dari Fakulras Farmasi Universitas Pancasila, Andri Prasetyo menekankan bahwa semua komponen bangsa baik dari organisasi masyarakat, organisasi sosial, profesi dan masyarakat harus bersinergi untuk meningkatkan pemahaman terhadap obat.

"Peran masyarakat dalam pengendalian resistensi antibiotik sangat penting," tandasnya.

Ia menambahkan, pemahaman masyarakat terhadap resistensi antimikroba perlu ditingkatkan dengan mematuhi aturan minum obat, serta menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI