Pemprov DKI Fokus Tingkatkan Infrastruktur dan Pemeliharaan Pompa di Musim Hujan
SinPo.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI terus berupaya memitigasi potensi banjir di musim hujan tahun ini dengan meningkatkan infrastruktur pengendalian banjir dan pemeliharaan pompa-pompa yang telah terpasang.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi menegaskan, langkah-langkah tersebut menjadi prioritas utama dalam menghadapi tantangan cuaca ekstrem yang kerap menyebabkan genangan dan banjir di sejumlah wilayah ibu kota.
Teguh menjelaskan, Pemprov DKI telah bekerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk lebih mendetailkan prediksi cuaca, termasuk pemetaan titik-titik koordinat wilayah yang berpotensi diguyur hujan deras.
Hal ini, kata dia, dimaksudkan untuk memberikan informasi lebih akurat, sehingga pihak berwenang dapat lebih cepat merespons dan melakukan langkah antisipasi, terutama di area yang rawan banjir.
"Untuk itu, kami meminta BMKG memetakan titik-titik koordinat wilayah Jakarta, sehingga kami bisa mengetahui secara lebih rinci wilayah yang berpotensi hujan, misalnya Jakarta Barat. Dengan informasi yang lebih spesifik, kami bisa lebih cepat melakukan penanganan," ujar Teguh di Jakarta, Rabu, 6 November 2024.
Selain itu, Teguh menyebut, Pemprov DKI juga terus memperkuat upaya pengendalian banjir dengan meningkatkan kapasitas pompa-pompa pengendali banjir, salah satunya Pompa Green Garden yang terletak di Cengkareng, Jakarta Barat.
Pompa ini, kata dia, yang dibangun sejak 2021, telah terbukti efektif mengurangi genangan air di kawasan Jalan Panjang Perumahan Green Garden.
"Pompa yang ada saat ini sudah memberikan dampak signifikan dalam pengendalian genangan, dan kami berkomitmen untuk terus merawatnya," tuturnya.
Berdasarkan data dari Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, saat ini terdapat 577 unit pompa permanen yang tersebar di 202 lokasi di seluruh Jakarta. Pemprov DKI juga memastikan pemeliharaan sarana dan prasarana ini dilakukan secara rutin untuk mencegah kerusakan dan menjaga kinerja alat pengendali banjir.
Namun, Teguh juga mengakui bahwa upaya pembersihan saluran air dan drainase masih terus dilakukan.
"Meski sebagian besar saluran air sudah dibersihkan, kami menghadapi keterbatasan dalam hal alat dan sumber daya. Proses ini terus kami lakukan secara bertahap, dan diharapkan dapat mengurangi risiko genangan di titik-titik tertentu," kata Teguh.
Lebih lanjut, dia juga mengimbau masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan, salah satunya dengan tidak membuang sampah sembarangan yang dapat menyumbat saluran air.
"Partisipasi masyarakat sangat penting dalam mencegah banjir. Kami juga terus mengedukasi dan mengajak warga untuk menjaga kebersihan," tandasnya.