Militer Filipina Latihan Rebut Pulau di Laut China Selatan

Laporan: Khaerul Anam
Selasa, 05 November 2024 | 23:40 WIB
pasukan penjaga pantai China mengacungkan kapak saat mendekati tentara Filipina yang tengah menjalankan misi di area Second Thomas Shoal di Laut China Selatan, pada 17 Juni 2024 (SinPo.id/AP)
pasukan penjaga pantai China mengacungkan kapak saat mendekati tentara Filipina yang tengah menjalankan misi di area Second Thomas Shoal di Laut China Selatan, pada 17 Juni 2024 (SinPo.id/AP)

SinPo.id - Militer Filipina membuka latihan tempur selama dua minggu pada hari Senin, 4 November 2024, yang akan mencakup perebutan sebuah pulau di Laut China Selatan yang disengketakan dan kemungkinan akan mengundang kecaman China.

Lebih dari 3.000 personel angkatan darat, laut, dan udara Filipina akan ambil bagian dalam manuver tersebut, yang menurut pejabat militer Filipina tidak ditujukan terhadap negara mana pun.

China telah memperluas militernya dengan cepat dan menjadi semakin berani dalam menyatakan klaim teritorial di Laut China Selatan, yang hampir seluruhnya diklaim oleh Beijing. Ketegangan tersebut telah menyebabkan konfrontasi yang lebih sering, terutama dengan Filipina dan Vietnam, meskipun sengketa teritorial yang sudah berlangsung lama tersebut juga melibatkan Malaysia, Indonesia, Brunei, dan Taiwan.

Bulan lalu, pemerintah Indonesia mengatakan kapal patrolinya mengusir kapal penjaga pantai China yang mengganggu survei yang sedang dilakukan oleh pertamina di bagian Laut China Selatan yang disengketakan oleh kedua negara.

“Misi kami hari ini sangat jelas, untuk mempersiapkan diri secara komprehensif guna menanggapi setiap ancaman eksternal yang mungkin menantang kedaulatan kami,” kata Kepala Angkatan Bersenjata Filipina Jenderal Romeo Brawner Jr. dalam upacara pembukaan latihan tersebut.

Manuver tersebut akan mencakup latihan tembak langsung menggunakan artileri dan senapan serbu serta latihan pendaratan di pantai. Di Laut China Selatan, pasukan Filipina akan melakukan simulasi perebutan kendali sebuah pulau, kata Kolonel Angkatan Darat Filipina Michael Logico kepada wartawan tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Ketika ditanya bagaimana reaksi China, Logico mengatakan ia memperkirakan pasukan China akan melakukan pengawasan dari jarak jauh tetapi menambahkan mereka kemungkinan tidak akan melakukan tindakan bermusuhan.

“Mereka berada di garis depan latihan ini. Mereka akan mengawasi dan kami tidak keberatan,” kata Logico.

China menentang latihan tempur semacam itu di Laut China Selatan, terutama jika melibatkan pasukan Amerika dan sekutu.

Pemerintahan Biden yang akan lengser telah bergerak untuk memperkuat aliansi militer di Indo-Pasifik guna melawan China dengan lebih baik, termasuk dalam setiap konfrontasi pada masa mendatang terkait dengan Taiwan. Langkah-langkah Amerika tersebut sejalan dengan upaya Filipina untuk memperkuat pertahanan teritorialnya di tengah pertikaian yang telah berlangsung lama, terutama dengan China di Laut China Selatan.

Tahun depan, pasukan AS dan Filipina berencana untuk menggelar latihan tempur tahunan terbesar kedua negara yang disebut Balikatan, bahasa Tagalog untuk bahu-membahu, yang juga diharapkan akan mencakup manuver di wilayah Laut China Selatan yang disengketakan.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI