Pemprov DKI Masif Kampanyekan Setop BAB Sembarangan kepada Warga
SinPo.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI masif kampanyekan dan edukasi kepada warga untuk menghentikan kebiasaan buang air besar sembarangan (BABS) sebagai bagian dari upaya mewujudkan target 100 persen stop BABS di wilayah Jakarta pada tahun 2025.
Plt. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI, Maryati Kasiman mengatakan kampanye ini dilakukan melalui berbagai media, seperti leaflet, video, dan lainnya.
"Pemerintah Provinsi DKI Jakarta selalu berkampanye dan mengedukasi ke masyarakat dalam bentuk leaflet, video, dan lainnya agar tidak ada lagi yang BABS," kata Maryati dalam keterangannya, Selasa, 5 November 2024.
Menurut Maryati, pencapaian target tersebut memerlukan kolaborasi lintas sektor yang melibatkan berbagai lembaga dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait.
Dia menyebut, kolaborasi ini difokuskan pada pembangunan sanitasi yang baik, termasuk sistem pengolahan limbah domestik yang aman dan pembangunan serta revitalisasi fasilitas mandi cuci kakus (MCK).
"Kolaborasi lintas sektor untuk pembangunan sanitasi dan publikasi tentang masalah sanitasi termasuk menggandeng USAID (United States Agency for International Development) melalui proyek IUWASH Tangguh, yang bertujuan meningkatkan akses air minum, sanitasi aman, dan perilaku higiene di daerah perkotaan," ungkap dia.
Maryati juga menambahkan, kerja sama ini mencakup penyusunan strategi komunikasi yang efektif untuk mengubah perilaku masyarakat dalam hal kebiasaan sanitasi.
Adapun berdasarkan data triwulan III tahun 2024, terdapat 1.610 rumah tangga di DKI Jakarta yang masih melakukan BABS atau tidak memiliki jamban.
"Jumlah rumah tangga yang paling banyak menerapkan perilaku BABS ini berada di Jakarta Utara dengan total 822 rumah tangga," ungkap Maryati.
Sebagai, BABS merupakan kebiasaan membuang kotoran langsung ke saluran air tanpa pengelolaan yang aman, dapat mencemari lingkungan dan berpotensi menimbulkan dampak kesehatan serius, seperti penyakit infeksi.