Rani Jambak Hadirkan Keajaiban Komposisi Soundscape Nusantara pada Festival M³ 2024 di Brooklyn, New York
SinPo.id - Festival Mutual Mentorship for Musicians (M³) 2024 yang diselenggarakan pada 25-26 Oktober 2024 di Roulette Intermedium, Brooklyn, New York, berhasil menghidupkan perpaduan suara dan budaya dari berbagai belahan dunia.
Salah satu musisi yang menarik perhatian adalah Rani Jambak, musisi asal Indonesia yang dikenal dengan eksplorasi soundscape dan musik elektronik. Penampilannya membawa tradisi dan nuansa alam Indonesia yang dikemas secara imersif, menciptakan pengalaman unik bagi audiens.
Seniman Indonesia di M³
Festival M³ 2024 merupakan perayaan tahunan ketiga dari program Mutual Mentorship for Musicians (M³), yang didirikan oleh musisi Jen Shyu dan Sara Serpa pada 2020. Program ini bertujuan menciptakan ruang aman bagi musisi perempuan dan kelompok yang kurang terwakili untuk mengatasi ketidaksetaraan gender dalam dunia musik.
Selama tiga tahun, program ini telah melibatkan lebih dari 60 musisi dari berbagai negara, termasuk tiga orang talenta dari Indonesia, yaitu Rani Jambak (musik elektronik, soundscape, vokal, dari Lasi, Sumatera Barat), Ni Nyoman Srayamurtikanti (pemain gamelan dari Bali), dan Ni Made Ayu Dwi Sattvitri (pemain gamelan, dari Bali).
Selain Rani, pada hari pertama festival ini, tampil pula musisi Indonesia lainnya yaitu Ni Made Ayu Dwi Sattvitri, yang menyajikan performance berjudul “Selat Segara.” Sattvitri, yang memainkan gamelan Bali, vokal, dan flute, berkolaborasi dengan musisi CC Sunchild pada piano dan vokal, serta Marlon Patton pada drum. “Selat Segara” mengeksplorasi harmoni gamelan Bali dengan instrumen Barat, menciptakan alunan musik yang menghubungkan tradisi dan modernitas.
Soundscape Nusantara
Rani Jambak sendiri tampil di hari kedua festival dengan konsep komposisi soundscape. Ia menggabungkan elemen-elemen rekaman dari suara-suara yang bersumber dari alam dan suara aktivitas serta tradisi masyarakat Nusantara, yang dirangkainya dalam bentuk komposisi musik elektronik.
“Saya ingin membawa pendengar untuk merasakan keindahan suara Indonesia dengan cara yang berbeda. Elemen-elemen alam yang saya gunakan bukan sekadar untuk estetika, tetapi untuk mengingatkan kita akan pentingnya menjaga keseimbangan lingkungan,” ujar Rani dalam wawancara setelah ia kembali ke tanah air, Minggu, 3 November 2024.
Dalam performanya selama 30 menit, Rani berhasil memukau penonton dengan enam karya komposisi soundscape yang penuh nuansa alam dan suara-suara khas Indonesia. Penampilan Rani mendapat sambutan hangat dari audiens dan komunitas seni terkemuka seperti Asia Society, Biophilia Records, dan NYC Noise.
Asia Society, yang memiliki misi memperkuat hubungan antara Asia dan Amerika melalui seni, menyatakan apresiasi terhadap pendekatan lintas budaya yang dihadirkan Rani. Biophilia Records, label musik yang mengedepankan keberlanjutan, mengagumi pendekatan Rani yang menyampaikan pesan lingkungan melalui karya musik soundscape-nya. Sementara itu, NYC Noise, komunitas musik eksperimental di New York, memuji eksplorasi suara yang unik dalam karyanya.
Roulette Intermedium, lokasi penyelenggaraan festival ini, memiliki sejarah panjang dalam mendukung musik eksperimental sejak berdirinya lembaga ini pada tahun 1978. Venue dengan kapasitas penonton 400 orang ini bertempat di gedung teater bersejarah berusia hampir 100 tahun dengan arsitektur art deco, dengan fasilitas sound system canggih yang sangat representatif untuk berbagai eksperimen seni artistik bagi musisi lintas disiplin yang hadir dalam Festival M³ 2024, termasuk bagi performance Rani Jambak.
Mengapa Rani Memilih Musik
Sebagai bagian dari festival, Rani Jambak juga menerima suvenir buku M³ Anthology of Writing Volume 3, sebuah antologi tulisan yang memuat esai dan refleksi dari 11 musisi peserta M³. Dalam antologi ini, Rani menyumbangkan tulisan berjudul “Mengapa Saya Memilih Musik?” yang mengisahkan perjalanan hidupnya sebagai musisi di tengah penolakan keluarga.
“Awalnya keluarga saya tidak menerima keputusan saya untuk menekuni musik, namun setelah perjalanan panjang, saya bisa menemukan jati diri dan menunjukkan bahwa musik adalah panggilan hidup saya,” ungkapnya dalam esai tersebut.
Pada tahun 2021, Rani juga menginisiasi proyek #formynature yang mengusung kesadaran lingkungan dalam karya-karyanya. Pengalamannya di M³ membuka jalan bagi Rani untuk menggali akar budayanya. “Dengan proyek ini, saya ingin berbagi cinta pada lingkungan dan budaya. Musik menjadi cara saya untuk menyampaikan pesan yang kuat tanpa perlu banyak kata,” kata Rani dengan antusias.
Festival M³ 2024 memberikan ruang bagi musisi seperti Rani untuk memperkenalkan identitas budaya dan pandangan artistik mereka. Festival ini bukan hanya sebuah ajang penampilan, tetapi juga menjadi platform untuk berbagi pengalaman dan mengembangkan jejaring global bagi para musisi. Mutual Mentorship for Musicians membuktikan bahwa musik adalah bahasa universal yang mampu menghubungkan berbagai budaya dan memperkaya dunia seni global.