Bahlil Bantah Subsidi Energi Dialihkan untuk Program Rumah

Laporan: Tio Pirnando
Minggu, 03 November 2024 | 17:45 WIB
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. (SinPo.id/dok. ESDM)
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. (SinPo.id/dok. ESDM)

SinPo.id - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia mambantah isu yang menyebut anggaran subsidi energi, seperti BBM, hingga LPG, akan dialihkan untuk angsuran program pembangunan jutaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah. 

Menurut Bahlil, justru pemerintah kini tengah menyusun skema pemberian subsidi energi tersebut agar lebih tepat sasaran.

"Nggak, nggak benar (dialihkan untuk pembiayaan program rumah). Kita lagi meng-exercise kok, belum ada ide itu," kata Bahlil di Hotel Four Seasons, Jakarta Selatan, Minggu, 3 November 2024. 

Bahlil menyampaikan, anggaran subsidi energi di tahun 2024 sebesar Rp435 triliun, khusus untuk alokasi LPG sebesar Rp83 triliun. 

Berdasarkan laporan yang diterimanya, dari Rp435 triliun itu, 20-30 persen penggunaan subsidi BBM dan listrik tak tepat sasaran, mencapai Rp100 triliun.

"Kalian nggak pengin kan subsidi itu yang harusnya untuk orang miskin, saudara-saudara kita yang belum ekonominya bagus, kemudian diterima oleh saudara-saudara kita yang ekonominya bagus," tutur Bahlil.

Bahlil kembali menegaskan bahwa dirinya diperintahkan oleh Presiden Prabowo Subianto membentuk tim khusus, agar dalam waktu dua minggu dapat mencari solusi atas penyaluran subsidi energi yang tak tepat sasaran tersebut. 

Ada sejumlah opsi yang akan digodok tim, diantaranya penyaluran subsidi BBM dan listrik menggunakan skema bantuan langsung tunai (BLT) ke masyarakat yang berhak menerimanya.

Opsi lainnya, adalah melalui kombinasi kebijakan, yaitu sebagian tetap melalui skema subsidi seperti saat ini, sebagian lain melalui BLT.

"Formulasinya mungkin ada beberapa, salah satu diantaranya adalah kita akan memberikan BLT kepada masyarakat, atau ada opsi lain, atau di-blending. Ada bagian yang memang kita langsung ke rakyat, dan ada bagian yang masih subsidi seperti sekarang," ucap Bahlil.

"Jadi, kita tunggu saja, dua minggu dikasih waktu dari Pak Presiden. Jadi dua minggu ini akan kami selesaikan, " tandasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI