TANGGUL RAKSASA

Pentingnya Tanggul Raksasa, Hashim Ingatkan Sawah Pantura Berpotensi Tenggelam

Laporan: Tio Pirnando
Kamis, 31 Oktober 2024 | 15:28 WIB
Ilustrasi tanggul penahan air laut di Muara Baru, Penjaringan (SinPo.id/ Pemprov DKI)
Ilustrasi tanggul penahan air laut di Muara Baru, Penjaringan (SinPo.id/ Pemprov DKI)

SinPo.id - Utusan Khusus Presiden Bidang Energi dan Lingkungan Hidup, Hashim Djojohadikusumo mewanti-wanti hektaran sawah di kawasan utara Pulau Jawa (Pantura), berpotensi tenggelam akibat perubahan iklim. Karenanya, pembangunan tanggul raksasa atau giant sea wall harus dimulai untuk menyelamatkan sumber beras dan pangan nasional tersebut. 

"Kalau tidak mulai (pembangunan tanggul) sekarang, sawah-sawah di pantai utara akan tenggelam, bisa berapa juta hektare kita hilang," kata Hashim usai menemui Menko AHY, Kamis, 31 Oktober 2024.

Hashim menerangkan, proyek ini rencananya akan membentang dari Banten hingga Jawa Timur, dengan tujuan lainnya melindungi kawasan pesisir pantai Utara Jawa yang rentan terjadi abrasi dan banjir rob lantaran kenaikan permukaan laut imbas perubahan iklim.

Bagi Hashim, memulai proyek ini adalah hal yang penting. Ia mencontohkan fenomena permukaan tanah di Teluk Jakarta yang ambles lantaran kenaikan permukaan air laut. 

"Kan permukaan tanah kita kan lagi ambles, kita sudah mengetahuinya. Permukaan laut meningkat karena perubahan iklim. Nah, kita harus selamatkan pantai utara Pulau Jawa. Karena di situ adalah sumber beras, sumber pangan nasional itu di pantai utara, di Pulau Jawa. Ini di luar Sumatera," ucapnya.

Hashim memahami bahwa pengerjaan proyek yang masuk dalam program kerja Presiden Prabowo Subianto ini kemungkinan membutuhkan waktu hingga 20 tahun, dilaksanakan 2-3 presiden Indonesia. 

Sebab itu, lanjut dia, saat ini sudah ada konsultan yang menyusun program tersebut, namun akan disempurnakan. 

"Ini semacam emergency. Harus segera. Karena ini perlu waktu yang cukup lama," ujarnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI