Iran Bertekad Bela Diri Tanpa Batas Usai Diserang Israel

Laporan: Khaerul Anam
Minggu, 27 Oktober 2024 | 15:26 WIB
mural bendera Iran (SinPo.id/AFP)
mural bendera Iran (SinPo.id/AFP)

SinPo.id - Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, mengatakan pada Sabtu, 26 Oktober 2024, bahwa Teheran bertekad membela diri setelah pesawat tempur Israel menyerang pangkalan militer dan fasilitas rudal di beberapa provinsi. Insiden itu menewaskan setidaknya dua tentaranya.

"Saya rasa kami telah menunjukkan bahwa kami bertekad untuk membela diri tanpa batas," kata Araghchi dalam wawancara dengan situs web resmi pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.

Komentar sang menteri merupakan yang pertama disampaikan oleh seorang pejabat senior Iran sejak serangan sebelum fajar Israel.

Israel memperingatkan Iran akan "membayar mahal" jika membalas serangan tersebut. Amerika Serikat, Jerman, dan Inggris turut mendesak Teheran agar tidak memperburuk konflik.

Uni Eropa menyerukan semua pihak untuk menahan diri sepenuhnya guna menghindari "eskalasi tak terkendali" di Timur Tengah. Mereka memperingatkan bahwa "siklus serangan dan balasan ini berisiko memperluas konflik regional."

Negara-negara lain, termasuk beberapa tetangga Iran, mengutuk serangan Israel. Beberapa negara lainnya, seperti Rusia, mendesak kedua pihak agar menahan diri dan menghindari apa yang disebut Moskow sebagai "skenario bencana."

Teheran menegaskan bahwa mereka memiliki "hak dan kewajiban" untuk membela diri. Sekutunya di Lebanon, Hizbullah, mengklaim telah meluncurkan roket yang menargetkan lima wilayah permukiman di Israel utara.

Militer Israel melaporkan bahwa 80 proyektil ditembakkan dari wilayah Lebanon melintasi perbatasan pada Sabtu, 26 Oktober 2024.

Militer Israel mengonfirmasi serangannya setelah ledakan dan tembakan antipesawat terdengar di sekitar Teheran. Mereka menyatakan telah menargetkan fasilitas rudal Iran dan beberapa fasilitas militer di berbagai lokasi.

"Serangan balasan telah selesai dan misi telah terpenuhi," kata seorang juru bicara militer Israel, sembari menambahkan bahwa pesawat Israel "kembali dengan selamat".

Iran mengonfirmasi bahwa Israel menargetkan lokasi militer di sekitar ibu kota dan wilayah lain di negara itu. Serangan tersebut, menurut Iran, menyebabkan "kerusakan kecil" tetapi mengakibatkan dua tentara tewas.

Pembalasan Israel mendapat kecaman dari Irak, Pakistan, Suriah, dan Arab Saudi, yang memperingatkan bahaya eskalasi. Yordania menyatakan bahwa jet Israel tidak menggunakan wilayah udaranya. Turki, sebagai salah satu kritikus paling vokal, menyerukan diakhirinya "teror yang diciptakan oleh Israel".

BERITALAINNYA
BERITATERKINI