Serangan Israel ke Iran, Kemlu Pastikan 392 WNI Aman dan Selamat

Laporan: Tio Pirnando
Minggu, 27 Oktober 2024 | 11:17 WIB
Bendera Israel dan Iran (SinPo.id/DW)
Bendera Israel dan Iran (SinPo.id/DW)

SinPo.id - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI memastikan sebanyak 392 warga negara Indonesia (WNI) di Iran dalam kondisi aman dan selamat.

Informasi ini sebagai respons terhadap peningkatan eskalasi situasi keamanan di Iran dan sekitarnya usai serangan udara Israel pada Sabtu, 26 Oktober 2024. Serangan Israel itu menargetkan pusat-pusat militer Iran di Tehran, Ilam, dan Kuzestan.

"KBRI di Tehran telah menjalin komunikasi dengan WNI untuk memantau kondisi mereka. Semua dalam keadaan aman dan selamat," kata Direktur Perlindungan WNI Kemenlu RI Judha Nugraha, dalam keterangannya, Minggu, 27 Oktober 2024.

Judha menjelaskan, berjumlah WNI yang menetap di Iran tercatat sebanyak 392 orang. KBRI Tehran saat ini terus mempertahankan status Siaga II yang telah ditetapkan sejak April 2024.

Tak lupa, Kemlu mengimbau kepada para WNI, khususnya yang berada di wilayah Iran, Israel dan Lebanon untuk meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian. Termasuk mengurangi pergerakan yang tidak esensial; menjauhi lokasi-lokasi yang rawan; serta mengikuti informasi dan arahan kontingensi pelindungan WNI yang telah disiapkan Perwakilan RI di negara setempat.

Selain itu, Kemlu meminta WNI yang memiliki rencana perjalanan ke Iran, Israel, Lebanon, Palestina dan Yaman agar menundanya sampai situasi dinyatakan aman.

"Bagi para WNI yang memiliki rencana penerbangan melintasi wilayah Timur Tengah agar mengantisipasi penutupan wilayah udara dan pembatalan penerbangan. Selalu monitor ketersediaan penerbangan dengan maskapai," imbaunya.

Sebagai informasi, Israel telah memulai serangan ke Iran menyusul serangan dari Teheran awal bulan ini, menurut seorang kenalan pejabat. Beberapa ledakan terdengar di ibu kota Teheran pada Sabtu pagi waktu setempat 26 Oktober 2024, menurut media pemerintah Iran.

Sebelumnya, jet tempur F-16 Angkatan Udara Amerika Serikat tiba di Timur Tengah dari Jerman, menurut Komando Pusat AS, ketika wilayah tersebut bersiap menghadapi respons Israel terhadap serangan rudal besar Iran awal bulan ini.

Setidaknya lima ledakan terdengar di dekat ibu kota Iran, Teheran, menurut berbagai laporan di media sosial. Tidak ada rincian lebih lanjut yang segera tersedia. Belum ada komentar resmi dari pihak berwenang Iran mengenai ledakan tersebut.

Laporan tersebut muncul di tengah janji berulang-ulang para pemimpin Israel dalam beberapa hari terakhir untuk menanggapi penembakan 200 rudal balistik Iran ke Irael pada 1 Oktober.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI