Presiden Rusia Putin Puji Potensi Ekonomi BRICS

Laporan: Khaerul Anam
Kamis, 24 Oktober 2024 | 03:36 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin (SinPo.id/Reuters)
Presiden Rusia Vladimir Putin (SinPo.id/Reuters)

SinPo.id - Aliansi BRICS yang awalnya beranggotakan Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan ini telah melebarkan sayapnya dengan merangkul Iran, Mesir, Ethiopia, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi.

Turki, Azerbaijan, dan Malaysia juga telah secara resmi mengajukan permohonan untuk menjadi anggota; diikuti sejumlah negara lain telah menyatakan minat mereka untuk bergabung.

“Pusat aktivitas bisnis secara bertahap bergeser ke arah pasar-pasar berkembang, sebuah model multipolar yang meluncurkan gelombang pertumbuhan baru – terutama di negara-negara di Selatan dan Timur dan, tentu saja, di negara-negara BRICS – kini sedang dibentuk,” kata Putin.

Putin menambahkan, “pendekatan yang seimbang” terhadap masalah iklim harus dipromosikan untuk “menangkal upaya-upaya menggunakan agenda iklim untuk menyingkirkan pesaing pasar.”

KTT BRICS yang berlangsung selama tiga hari ini dihadiri oleh 36 negara, termasuk China, India, Uni Emirat Arab dan Afrika Selatan. Pertemuan tingkat tinggi ini menunjukkan kegagalan upaya yang dipimpin Amerika untuk mengisolasi Rusia karena tindakannya di Ukraina.

Kremlin memuji KTT itu sebagai “pertemuan kebijakan luar negeri terbesar yang pernah diselenggarakan” oleh Rusia.

Kremlin telah menjadikan BRICS sebagai penyeimbang tatanan global yang didominasi Barat dan melipatgandakan upayanya untuk mendekati negara-negara di Global South setelah mengirim pasukan ke Ukraina pada Februari 2022.

Rusia secara khusus mendorong diciptakannya sistem pembayaran baru yang akan menawarkan alternatif terhadap jaringan pesan bank global SWIFT dan memungkinkan Moskow menghindari sanksi Barat dan berdagang dengan mitranya.

Sehari menjelang pembukaan KTT BRICS itu, Putin – yang akan melangsungkan lebih dari selusin pertemuan bilateral – berunding dengan Xi, Modi dan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa.

Sementara pada hari Kamis, 24 Oktober 2024, Putin juga dijadwalkan bertemu dengan Sekjen PBB Antonio Guterres, yang akan melakukan kunjungan pertamanya ke Rusia dalam lebih dari dua tahun. Guterres telah berulang kali mengkritik tindakan Rusia di Ukraina. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI