AS Desak Israel Akhiri Perang di Gaza Usai Kematian Pemimpin Hamas Yahya Sinwar

Laporan: Galuh Ratnatika
Rabu, 23 Oktober 2024 | 08:32 WIB
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu,. (SinPo.id/Getty Images)
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu,. (SinPo.id/Getty Images)

SinPo.id - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken, mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, untuk segera membebaskan sandera dan mengakhiri perang di Gaza setelah Israel mengumumkan kematian pemimpin Hamas Yahya Sinwar.

AS berharal kematian Sinwar, yang dianggap merupakan sosok pembuat strategi dalam serangan 7 Oktober di Israel, dapat memberikan peluang baru untuk perdamaian.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan, dalam kunjungan Blinken di Yerusalem, dijelaskan bahwa AS sangat berharap Israel dapat memanfaatkan situasi tersebut untuk mengakhiri konflik untuk memberikan keamanan abadi bagi warga Israel dan Palestina.

Namun, Netanyahu belum juga menyebutkan kemungkinan akan adanya gencatan senjata atau menunjukkan keinginan untuk mengakhiri konflik sepenuhnya.

"Pemusnahan Sinwar mungkin memiliki efek positif pada pemulangan para sandera, pencapaian semua tujuan perang, dan hari setelah perang," katanya Netanyahu dalam sebuah pernyataan. Dilansir dari CNA pada Rabu, 23 Oktober 2024.

Padahal, negara-negara Barat melihat pembunuhan Sinwar sebagai sebuah pencapaian Israel untuk memgakhiri perang. Tetapi Israel bersikeras untuk tidak menghentikan pertempuran sampai Hamas benar-benar dihancurkan.

Di samping itu, Hamas menolak membebaskan sejumlah sandera di Gaza yang ditawan dalam serangannya pada 7 Oktober 2023 di Israel tanpa adanya kesepakatan dari Israel untuk mengakhiri perang dan menarik semua pasukan dari wilayah Gaza.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI