Ketua Geng Haiti Terluka dalam Baku Tembak dengan Polisi

Laporan: Tim Redaksi
Rabu, 16 Oktober 2024 | 04:41 WIB
Penembakan
Penembakan

SinPo.id -  Pemimpin salah satu geng terkuat di Haiti terluka di tengah baku tembak dengan polisi Haiti dan Kenya. Peristiwa itu terjadi dalam serangan besar pertama mereka ke wilayah yang dikuasai geng itu sejak misi yang didukung PBB dimulai awal tahun ini, kata polisi, Selasa 15 Oktober 2024.

Orang kedua dalam komando geng Kraze Baryè, yang dikenal dengan nama “Deshommes”, ditembak di Torcelle, sebuah komunitas yang dikuasai geng tersebut di wilayah tenggara ibu kota Port-au-Prince, kata Kepolisian Nasional Haiti dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa.

Sekitar 20 anggota geng lainnya tewas selama operasi polisi, yang terjadi pada hari Sabtu (12/10) dan Senin (14/10), kata para pejabat, seraya menambahkan bahwa mereka menyita senjata api, amunisi, telepon, serta “bahan dan peralatan sensitif.” Tidak ada yang ditahan dalam operasi tersebut, dan polisi tidak mengatakan bagaimana mereka tahu bahwa Deshommes terluka.

Polisi mengatakan bahwa serangan akan terus berlanjut hingga geng tersebut dan pemimpin tertingginya, Vitel'Homme Innocent, dapat dinetralisir.

Dalam sebuah pernyataan, tentara Kenya yang memimpin misi tersebut meminta Innocent untuk “berhenti melakukan kekejaman terhadap warga Haiti yang tidak bersalah.”

“Misi ini mengirimkan peringatan keras kepada para pemimpin utama geng untuk menghentikan tindakan biadab berupa pemerkosaan, pemerasan, penculikan, pengancaman, dan pembunuhan,” kata mereka.

Innocent telah dijatuhi sanksi oleh Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Dewan Keamanan PBB, dengan AS menawarkan hadiah sebesar 2 juta dolar Amerika Serikat untuk informasi yang mengarah pada penangkapannya. Dia telah didakwa di Amerika Serikat atas penculikan bersenjata terhadap 16 misionaris Kristen pada tahun 2021, serta pembunuhan misionaris Marie Franklin dan penculikan suaminya pada tahun 2022.

Dalam sebuah video baru-baru ini, Innocent berdiri di dekat kendaraan lapis baja yang dibakar. Menurut kepolisian, kendaraan itu terpaksa ditinggalkan karena kerusakan mesin dalam salah satu operasi mereka.

Innocent mengklaim bahwa geng tersebut tidak memberikan masalah kepada polisi, dan menuduh mereka “menyakiti terlalu banyak orang yang tidak bersalah.” Dia juga mengatakan bahwa geng tersebut memiliki kekuatan untuk memutuskan siapa yang masuk dan keluar dari komunitas yang dikuasainya.

Kraze Baryè adalah sekutu dari federasi geng G-Pèp, musuh dari G9 Family and Allies, federasi lain yang dipimpin oleh mantan perwira polisi elit Jimmy Chérizier, yang terkenal dengan sebutan Barbecue.

Kraze Baryè memiliki sekitar 600 anggota dan menguasai komunitas Tabarre, serta beberapa bagian dari Pétionville dan Croix-des-Bouquets. Menurut PBB, geng ini dituduh melakukan pembunuhan, perdagangan narkoba dan senjata, pemerkosaan, perampokan, dan kejahatan lainnya. PBB menyebutnya sebagai “salah satu geng paling kuat” di wilayah metropolitan Port-au-Prince.

Para pejabat Kenya berjanji bahwa “tekanan akan terus diberikan kepada geng-geng tersebut sampai atau tidak sampai mereka menyerahkan diri kepada pihak berwenang.”

Mereka juga mencatat bahwa operasi masih berlangsung di pusat kota Pont-Sondé, di mana setidaknya 115 orang dibunuh oleh geng lain pada awal bulan ini. [th/ab]

BERITALAINNYA
BERITATERKINI