Wapres Minta DK PBB Ambil Sikap terkait Serangan di Markas UNIFIL
SinPo.id - Dua personel penjaga perdamaian asal Indonesia mengalami luka akibat serangan militer Israel terhadap menara observasi di markas UNIFIL (The United Nations Interim Force in Lebanon) di OP-4 di Green Hill, Naqoura, Lebanon, Kamis, 10 Oktober 2024.
Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengeluarkan pernyataan keras atas tindakan ini dan minta agar PBB menyikapi dengan tegas.
“Serangan tersebut harus disikapi oleh Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB),” tegas Ma'ruf Amin saat memberikan intervensinya pada 14th ASEAN–United Nations Summit di National Convention Centre (NCC), Kaysone Phomvihane Avenue, Vientiane, Republik Demokratik Rakyat Laos, dikutip Minggu, 13 Oktober 2024.
Lebih lanjut Ma'ruf Amin menyampaikan, sikap tegas PBB merupakan hal penting untuk dilakukan. Sebab, selain pasukan ini merupakan bagian dari pasukan sementara PBB untuk membantu memulihkan situasi konflik di wilayah perbatasan Israel dan Lebanon.
Tindakan penyerangan yang melukai dua orang penjaga perdamaian asal Indonesia ini merupakan pelanggaran berat terhadap hukum kemanusiaan internasional.
“Serangan tersebut merupakan pelanggaran berat terhadap hukum humaniter internasional,” imbuh Wapres.
“PBB adalah kompas dari multilateralisme, dan ASEAN berkomitmen untuk menjadi bagian dari solusi,” tambahnya.
Untuk itu, mengakhiri pernyataannya, Ma'tuf Amin kembali menegaskan bahwa Indonesia mengecam keras tindakan penyerangan yang dilakukan di markas UNIFIL dan meminta tindakan tegas dari DK PBB terhadap aksi ini.
“Indonesia mengecam keras serangan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) terhadap UNIFIL pada 10 Oktober 2024. Dua personel Indonesia alami luka-luka,” pungkasnya.