BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

Muhammadiyah Ingin Fokus Benahi BPRS Ketimbang Bikin Bank Syariah

Laporan: Tio Pirnando
Jumat, 11 Oktober 2024 | 20:28 WIB
Ketua bidang Ekonomi PP Muhammadiyah, Anwar Abbas. (SinPo.id/ Tio Pirnando)
Ketua bidang Ekonomi PP Muhammadiyah, Anwar Abbas. (SinPo.id/ Tio Pirnando)

SinPo.id - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dikabarkan berencana mendirikan bank umum syariah usai menarik dana simpanan hingga Rp15 triliun dari Bank Syariah Indonesia (BSI) pada akhir Mei lalu. 

Ketua bidang Ekonomi PP Muhammadiyah, Anwar Abbas mengakui, rencana itu memang ada. Namun, saat ini Muhammadiyah lebih fokus mengembangkan dan membenahi unit-unit bank pembiayaan rakyat syariah (BPRS) milik persyarikatan yang jumlahnya hampir 20-an bank. 

"Saat ini, kami memilih untuk membenahi Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPRS) milik Muhammadiyah yang jumlahnya lumayan banyak juga," kata Buya Anwar kepada wartawan, Jumat, 11 Oktober 2024.

Buya Anwar menilai, sejumlah BPRS itu memerlukan perbaikan untuk berfungsi secara optimal dan bersinergi. Harapannya, agar tidak hanya meningkatkan layanan kepada nasabah, tetapi juga memperkuat posisi Muhammadiyah dalam ekosistem perbankan syariah di Indonesia.

Dengan mendorong kompetisi, menurut Buya Anwar, Muhammadiyah berharap bisa turut mempercepat pertumbuhan sektor perbankan syariah yang sehat dan berkelanjutan. Dengan memperkuat BPRS terlebih dahulu, Persyarikatan dapat menciptakan fondasi yang kuat untuk mendukung pembentukan bank syariah yang lebih besar di masa depan.

"Kami ingin berkontribusi secara signifikan dalam pengembangan perbankan syariah, baik dari sisi layanan maupun edukasi kepada masyarakat," ujar dia.

Terkait rencana membeli atau akuisisi PT KB Bank Syariah (KB Bank Syariah), menurut Buya Anwar, masih disimpan. Saat ini, Muhammadiyah lebih memilih konsolidasi keuangan organisasi.

Sebab, selama ini Muhammadiyah belum sempat melakukan konsolidasi keuangan secara baik. Masing-masing cabang Muhammadiyah di daerah, memiliki dana namun tak tahu jumlahnya.

"Masing-masing berhubungan dengan bank, tempatkan uang di bank, tapi tidak tahu bank mana dan berapa jumlahnya. Kemudian mereka mendapatkan pembiayaan dari bank mana, kita belum tahu. Nah kemarin baru kita petakan. Pelan-pelan," paparnya.

Ia mengatakan, jika sudah "waktunya" Muhammadiyah akan melanjutkan wacana akuisisi bank syariah milik PT Bank KB Bukopin Tbk tersebut.

"Memang ada pikiran ke sana, tapi belum. Kita ukur dulu kekuatan kita ya," kata Buya Anwar.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI