LSI Denny JA: Ekonomi RI Naik Peringkat Selama 10 Tahun Jokowi

Laporan: Bayu Primanda
Senin, 07 Oktober 2024 | 09:32 WIB
Presiden Joko Widodo saat menjadi inspektur upacara HUT TNI (Sinpo.id/Ashar)
Presiden Joko Widodo saat menjadi inspektur upacara HUT TNI (Sinpo.id/Ashar)

SinPo.id -  Lembaga survei LSI Denny JA merilis data dan analisa 10 tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo dilihat dari 7 indeks dunia.

Data dan analisa itu berdasarkan data yang diolah dari World Bank, dimana LSI Denny JA menyimpulkan bahwa selama 10 Tahun Jokowi (2014-2024), ekonomi Indonesia tidak hanya tumbuh, tetapi juga naik peringkat dunia.

Pada tahun 2014, PDB Indonesia tercatat sebesar USD890,81 miliar, menempatkan Indonesia pada peringkat 18 ekonomi terbesar di dunia.

Namun, pada tahun 2023 sebelum data tahun 2024 tersedia, PDB Indonesia meningkat menjadi USD1,37 triliun.

"Ini menjadikan Indonesia naik peringkat sebagai negara dengan ekonomi terbesar ke-16 di dunia," ujar Denny Januar Ali, Founder LSI Denny JA dalam keterangannya, Senin, 7 Oktober 2024.

Menurutnya, selama 10 tahun Jokowi, peringkat PDB Indonesia di dunia naik dari nomor 18 menjadi nomor 16. Pertumbuhan ini signifikan, baik dalam hal nilai PDB maupun peringkat global.

Data dan analisa ini dirilis dalam rangka evaluasi publik terhadap kinerja seorang presiden setelah masa jabatannya berakhir. Hal ini dipandang penting dilakukan untuk menilai apakah pemerintahannya berhasil atau tidak.

LSI Denny JA telah mengembangkan metode penilaian kinerja presiden yang sudah selesai masa jabatannya dengan menggunakan tujuh indeks global, yang bersumber dari lembaga-lembaga internasional terkemuka seperti World Bank, Transparency International, The Heritage Foundation, hingga SDSN di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Presiden Indonesia yang akan datang juga akan dinilai menggunakan ketujuh indeks ini. Indeks dan indikator tersebut mencakup berbagai aspek, termasuk ekonomi, politik, hukum, dan sosial, sehingga memberikan gambaran yang komprehensif tentang kinerja pemerintahan.

"Dengan membandingkan data dari tahun pertama hingga tahun terakhir pemerintahan Jokowi (2014 VS 2024, atau 2023 jika data 2024 belum tersedia), Jokowi meraih 3 rapor biru, 3 rapor netral, dan 1 rapor merah," kata dia.

"Secara keseluruhan, dalam 10 tahun pemerintahannya, Jokowi lebih banyak meraih rapor biru dibanding rapor merah. Kali ini, LSI Denny JA akan memfokuskan penilaian khusus pada Produk Domestik Bruto (PDB)," tukasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI