Konflik Timur Tengah, DPD : Pemerintah Harus Siapkan Langkah Kongkrit Dampak Ekonomi
SinPo.id - Anggota dewan perwakilan daerah atau DPD RI, Agustinus R, Kambuaya menyarankan agar pemerintah menyiapkan langkah kongkrit menghindari dampak ekonomi akibat konflik di Timur Tengah, khususnya Iran dan Isreal yang sedang berseteru. Dampak perang Timur Tengah akan mengakibatkan krisis ekonomi global, khususnya kebutuhan minyak dunia.
“Menghadapi ini pemerintah harus menyiapkan langkah kongkrit dampak ekonomi yang muncul,” kata Agustinus, kepada SinPo.id, Jum’at 4 Oktober 2024.
Menurut Agustinus, perang Iran dengan Israel diperkirakan akan berlangsung lama sehingga potensi kelangkan minyak dan gas akan melanda sebagian negara-negara di dunia termasuk Indonesia. “Karena itu, pemerintah kita perlu menyiapkan ketahanan minyak dan gas yang di butuhkan di dalam negeri,” ujar Agustinus menambahkan.
Selain itu ia mengatakan, konflik di Timur Tengah itu juga menjadi momentum evaluasi bahwa pola relasi ketergantungan antara negara membawa dampak negatif. Jika negara produsen minyak tergangu maka Indonesia pun turut merasakan.
Ia menyarankan agar langkah strategis jangka panjang Pemerintahan Prabowo Gibran harus meletakan dasar pembangunan kilang minyak yang di kendalikan langsung oleh badan usaha milik negara (BUMN).
“Ini pekerjaan yang tidak mudah, namun harus di lakukan. Sama seperti smelter yang sudah di bangun tahapannya,” ujar Agustinus menjelaskan.
Tercatat negara Iran menjadi produsen minyak mentah terbesar kelima di organisasi pengekspor minyak (OPEC). Pada 2020 lalu negara itu menjadi produsen gas alam terbesar ketiga di dunia.
Sedangkan pada akhir 2021, Iran menyumbang 24 persen cadangan minyak di Timur Tengah dan 12 persen di dunia. Berdasarkan Data Administrasi Informasi Energi (EIA), ekspor minyak mentah Iran mencapai 1,29 juta barel per hari (BPD) pada 2023, rekor tertinggi dalam lima tahun. Produksi minyak mentah Iran kemudian menembus 3 juta bpd pada 2024 atau sekitar 3 persen dari total produksi dunia. (*)