KONFLIK LEBANON

Menlu: Sekitar 25 WNI Sudah Dievakuasi dari Lebanon

Laporan: Tio Pirnando
Kamis, 03 Oktober 2024 | 20:46 WIB
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi (SinPo.id/ Dok. Kemlu)
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi (SinPo.id/ Dok. Kemlu)

SinPo.id - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkapkan, sekitar 25 warga negara Indonesia (WNI), berhasil dievakuasi dari Lebanon akibat meningkatnya serangan pasukan Israel. Semua WNI tersebut dalam keadaan selamat. 

"Totalnya 20-25 (WNI) kalau nggak salah sekitar segitu (sudah dievakuasi)," kata Retno di Jakarta, Kamis, 3 Oktober 2024. 

Namun, lanjut Retno, ada juga WNI yang memilih bertahan, tetap tinggal di Lebanon karena alasan sudah berkeluarga. 

"Sebenarnya tidak menolak ya, kita mengevakuasi. Ada beberapa (WNI) yang dengan pertimbangan keluarga dan sebagainya, mereka memilih untuk tetap tinggal di sana," ucapnya.

Retno menjelaskan, evakuasi dilakukan melalui jalur darat ke Damaskus, Suriah, sebelum diterbangkan ke tanah air. Namun, Retno belum bisa memastikan kapan para WNI tersebut diterbangkan ke Indonesia. Sebab,  jalur penerbangan di sejumlah negara Timur Tengah menerapkan sistem buka-tutup, hal itu menghambat pemulangan WNI.

"Beberapa hari lalu, ruang udara di atas Yordania juga ditutup, kemudian dibuka lagi. Jadi memang sangat dinamis dan kita akan terus memantau perkembangan ini," ungkap Retno.

Kendati demikian, Retno memastikan  pemerintah akan segera memulangkan mereka setelah kondisinya memungkinkan. Kemlu RI juga akan terus memantau perkembangannya.

"Kita sudah memiliki satu grup para duta besar di Timteng (Timur Tengah) yang setiap waktu melaporkan kepada saya perkembangan di masing-masing negara," kata Retno.

Sebagai informasi, militer Israel telah melancarkan gelombang serangan udara mematikan di Lebanon sejak Senin, 23 September 2024, yang menewaskan hampir 570 orang dan melukai lebih dari 1.800 lainnya. 

Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam perang lintas batas sejak dimulainya perang Israel di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 41.400 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, menyusul serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober 2023.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI