Menkominfo Bicara Revolusi Digital: Transformasi Harus Melalui Penguatan SDM dan Regulasi

Laporan: Tim Redaksi
Rabu, 25 September 2024 | 12:59 WIB
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi

SinPo.id - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menyatakan perkembangan teknologi berbasis digital memiliki dampak signifikan terhadap berbagai macam aspek kehidupan. Menurutnya, ketergantungan Indonesia terhadap platform digital dan ekosistem teknologi dari luar negeri semakin besar.

Kemudian, laju transformasi digital yang semakin cepat ini mengubah perilaku maupun aktivitas masyarakat, mulai dari transaksi ekonomi dan perbankan, mengintegrasikan ekonomi serta keuangan digital melalui pemanfaatan data, hingga berbagai kemudahan akses lainnya.

Demikian disampaikan Budi saat memberikan kata sambutan di Seminar Nasional 'Mewujudkan Kedaulatan Digital Indonesia Bersinergi Membangun dan Memperkokoh Digitalisasi Negeri' pada Selasa, 24 September 2024.

Budi mengatakan, akselerasi transformasi inilah yang tengah didorong oleh pemerintah demi mencapai kedaulatan digital. 

“Dalam menyikapi laju transformasi digital yang kian pesat berbagai negara, (Pemerintah Indonesia) terus mempersiapkan diri untuk dapat beradaptasi dengan kemajuan digital. Karena di tingkat asia tenggara indeks kesiapan digital indonesia berada pada peringkat kelima dari enam negara yang menandakan perlunya peningkatan dalam kesiapan transformasi digital. Lebih lagi mengingat digitalisasi ini memiliki dampak yang signifikan bagi masyarakat Indonesia seperti dalam mengakses layanan pendidikan, kesehatan, hingga layanan publik lainnya,” kata Budi dalam keterangan yang diterima SinPo.id pada Rabu, 25 September 2024.

Budi menjelaskan, langkah-langkah untuk menegakkan kedaulatan digital ini diwujudkan melalui berbagai kebijakan, termasuk kehadiran data center, penguatan sumber daya manusia (SDM), dan penerapan regulasi seperti Permenkominfo Nomor 5 Tahun 2020 tentang Penyelenggara Sistem Elektronik Lingkup Privat serta Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Perlindungan Data Pribadi (RPP PDP).

“Dalam konsep kedaulatan digital salah satu aspek penting yang perlu dipersiapkan dalam menghadapi transformasi digital adalah pemahaman akan kedaulatan digital. Karena kedaulatan digital adalah kemampuan negara untuk memastikan bahwa peraturan  yang ditaati oleh aktor dalam dunia digital baik dalam aspek hukum, ekonomi, ataupun industri. Konsep ini juga tengah diimplementasikan di berbagai kawasan di tingkat global,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Direktur CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) Ristiawan Suherman menyampaikan pentingnya gambaran pemanfaatan dan inovasi  teknologi keuangan yang berdaya saing digital dalam ekosistem perusahaan. Terdapat empat fase dalam proses digitalisasi yang dilakukan oleh CNAF, yakni branch based lending, centralized processing, new digital era, dan fully digital business.

"Pada fase pertama yang mana sebelum 2016 CNAF masih sangat berbasis terkait dengan manual. Lalu kita masuk ke fase kedua untuk mempersiapkan proses digitalisasi ini pada 2017-2019 kita memulai dengan transformasi tersebut dengan mensentralisasi semua proses yang ada di CNAF. Kemudian pada fase ketiga tepatnya 2019-2024, kita memulai transformasi digitalisasi dan hasilnya pertumbuhan bisnis lebih positif. Fase keempat pada 2025 merupakan transformasi terakhir, dimana CNAF sedang mempersiapkan full digitalisasi," imbuh Ristiawan.

Sementara itu, VP Information Security PT DCI Indonesia Tbk Aditya Dyan Permadi menuturkan pentingnya untuk mengetahui langkah-langkah dalam menguatkan kedaulatan digital, mulai dari secara berkala mereviu dan merevisi regulasi untuk memastikan relevansinya dalam perkembangan teknologi. Lalu meningkatkan kapasitas lembaga penegak hukum untuk mengawasi dan menegakkan regulasi dengan tegas.

"Bahkan perlu sekali menetapkan standar yang jelas untuk waktu merespons, waktu penyelesaian, dan ketersediaan layanan untuk sistem layanan publik. Selanjutnya perlu meningkatkan kompetensi tenaga kerja melalui pendidikan dan pelatihan di bidang TIK. Terakhir harus melibatkan pemerintah, sektor swasta, dan komunitas dalam menjaga perkembangan digital bangsa," tutur Aditya.

Sedangkan President AKBI Bari Arijono memaparkan terkait peran kecerdasan buatan atau artificial intelligence atau AI dalam mewujudkan kedaulatan digital, dimana AI, dengan kemampuannya dalam memproses data dalam skala besar dan belajar dari pola-pola kompleks, memiliki potensi besar untuk menjadi katalis dalam mewujudkan kedaulatan digital Indonesia.

"AI memiliki potensi yang sangat besar untuk mendorong Indonesia menuju kedaulatan digital. Dengan memanfaatkan AI secara bijak, Indonesia dapat menjadi negara yang lebih mandiri, inovatif dan berdaya saing di era yang serba teknologi," ucap Bari.

Tak hanya itu, SVP Digital Retail Banking Bank Mandiri Yanto Masyap menjelaskan transformasi digital Bank Mandiri ada tiga faktor utama untuk membangun kedaulatan digital, yakni infrastruktur yang andal dan aman, kesiapan talent, serta produk digital yang inklusif. Tiga faktor utama ini juga perlu didukung dengan keamanan data. Infrastruktur yang telah diimplementasikan pada framework transformasi digital kami ini ada lima, yakni leveled up digital readness, organization, talent and culture, modernize distribution channels, widen digital ecosystem, dan data analytics.

"Kemudian kami juga memiliki berbagai program untuk mempersiapkan talent digital agar terus berinovasi dan bertranfsormasi mulai dari programs for innovators, technology support, dan people and capability. Terakhir sebagai hasil dari transformasi digital, finansial supper app Livin Mandiri diluncukan pada 2 Oktober 2021 dengan memberikan pengalaman perbankan yang komprehensif, layanan perbankan yang lengkap, dan open ecosystem," jelas Yanto.

Diharapkan, kegiatan ini dapat memberikan dorongan bagi perkembangan dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kedaulatan digitalisasi. Para pemateri juga berharap, melalui seminar ini, masyarakat dapat lebih bijaksana dalam menghadapi perkembangan teknologi berbasis digital yang tengah menjadi tren saat ini hingga ke depannya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI