Indonesia Bidik Gelar di Macau Open 2024
SinPo.id - Setelah dua final beruntun pada Taipei Open 2024 dan Hong Kong Open 2024, Putri Kusuma Wardani kembali ke Tanah Air guna mempersiapkan diri menghadapi turnamen baru yang digelar mulai Selasa 24 September 2024, Macau Open 2024. Sejumlah wakil Indonesia yang berlaga pada China Open 2024 pun menolak larut dalam kegagalan, dan langsung mengalihkan fokus ke turnamen bulu tangkis level BWF World Tour Super 300 itu.
"Dua final dalam dua minggu, pastinya, Alhamdulillah bersyukur. Saya masih bisa berdiri di podium walaupun belum di podium tertinggi, itu artinya saya harus latihan lebih keras daripada yang saya lakukan saat ini," tanggap Putri kepada tim Humas dan Media PP PBSI, seusai partai final Hong Kong Open 2024, Minggu 15 September 2024.
"Setelah ini, saya akan kembali ke Jakarta dan bersiap turun di Macau Open. Dalam satu minggu depan pastinya fokus recovery dulu dan yang terpenting adalah jaga mental dan pikiran. Kita mulai kembali dari nol di Macau Open," jelas pebulu tangkis putri berperingkat ke-22 dunia ini.
Sementara, hasil buruk didapat ganda putra Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani pada China Open 2024, setelah mencapai titel runner-up pada Hong Kong Open 2024. Pembatalan jadwal penerbangan ke China selepas berlaga di partai puncak di Hong Kong, menjadi salah satu penyebab performa buruk mereka di China.
"Kondisi fisik saya sangat menurun. Recovery kami kurang baik juga karena ada beberapa faktor non teknis. Salah satunya penerbangan kami dibatalkan pihak maskapai yang harusnya terbang pada hari Senin (16/9) siang," ungkap Reza.
Alhasil, pasangan non-pelatnas ini mencari rute lain dan tiba di China sehari sebelum menjalani laga pertama. Mereka kalah dari duo Taiwan, Fang-Chih Lee/Fang-Jen Lee di babak 32 besar. "Ini menjadi pelajaran buat kami ke depan, harus lebih siap dalam segala situasi. Masih ada Macau Open minggu depan, jadi kami akan segera fokus mempersiapkan diri ke sana," tuturnya.
Hasil baik diraih oleh ganda campuran Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja di China, dengan mencapai semifinal pertama mereka dalam 19 turnamen pada 2019. "Pencapaian kami di sini sudah cukup bagus walau kami ingin lebih. Tetap bersyukur karena secara keseluruhan permainan kami sepanjang minggu sudah membaik dibandingkan turnamen-turnamen sebelumnya," kata Dejan.
Gloria, yang sudah tiga tahun berpasangan dengan Dejan, menyatakan, ia sempat kehilangan fokus di gim kedua semifinal melawan pasangan tuan rumah Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping. Namun, pemain berpostur tubuh jangkung itu tak ingin larut dalam kegagalan pada turnamen bulu tangkis level BWF World Tour Super 1000 tersebut. "Setelah ini kami harus segera mengalihkan fokus ke Macau Open minggu depan jadi harus tetap jaga kondisi yang maksimal," tegasnya.
Hal hampir senada juga dilontarkan oleh pemain ganda putra Daniel Marthin, yang kini berpasangan dengan Muhammad Shohibul Fikri. Mereka menjalani persaingan ketat dalam setiap pertandingan di China dan menembus semifinal ketiga dari empat turnamen sejak berduet dalam turnamen bulu tangkis BWF pada Agustus. "Hasil semifinal Super 1000 patut disyukuri, penting untuk ranking kami," ungkapnya.
"Setelah ini, harus cepat mengembalikan kebugaran karena Macau Open sudah di depan mata. Kami harus menjaga kondisi, makan teratur, istirahat teratur, dan tetap menyelipkan sesi latihan di gym," demikian Daniel.