Pilot Susi Air Dibebaskan, Jokowi: Ini Hasil Negosiasi yang Panjang

Laporan: Tio Pirnando
Sabtu, 21 September 2024 | 14:38 WIB
Presiden Joko Widodo. (SinPo.id/Setpres)
Presiden Joko Widodo. (SinPo.id/Setpres)

SinPo.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi aparat TNI-Polri yang berhasil membebaskan pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens, dari kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua. 

Menurut Jokowi, pembebasan ini membutuhkan proses negosiasi panjang, dan tingkat kesabaran yang tinggi. 

"Ini kan proses negosiasi yang sangat panjang dan kesabaran kita untuk tidak melakukan dengan represif. Sehingga yang kita prioritaskan adalah keselamatan dari pilot yang disandera hingga proses panjang yang telah dilakukan TNI/Polri sudah sangat bagus, saya sangat mengapresiasi," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Sabtu, 21 September 2024. 

Namun, Jokowi tak menjelaskan proses negosiasi seperti apa yang dilakukan untuk pembebasan Kapten Philip dari KKB tersebut. 

"Tidak perlu disampaikan, sudah ada proses negosiasi," tuturnya. 

Jokowi menyampaikan, usai dibebaskan pilot Susi Air nanti akan dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa kesehatan. Baru kemudian pilot Susi Air itu bakal diterbangkan ke negara asalnya, Selandia Baru. 

"Nanti akan dibawa dari Yaguru (salah satu kampung di Distrik Mebarok, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan) ke rumah sakit terlebih dahulu untuk dicek kesehatannya, setelah itu akan diterbangkan," kata Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi mengatakan, setiap kegiatan di Papua, seperti pembangunan infrastruktur jalan maupun jembatan, harus didampingi oleh aparat keamanan. 

"Dalam setiap kegiatan di Papua saya selalu menekankan agar didampingi oleh pihak aparat keamanan. Dalam membangun infrastruktur jalan, membangun jembatan, agar didampingi oleh pihak aparat keamanan atau pilot yang membawa logistik sampai ke Nduga sampai ke Wamena, sampai di puncak, ini semuanya harus ada dikawal oleh TNI/Polri untuk keamanannya. Membangun jembatan juga harus ditunggui oleh aparat keamanan," ucapnya. 

Jokowi juga berharap, ke depan tidak ada lagi peristiwa penyanderaan. "Sehingga semuanya berjalan dengan baik dan tidak ada lagi peristiwa penyanderaan seperti ini," kata Jokowi.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI