PEMERINTAHAN PRABOWO-GIBRAN

Habiburokhman Beberkan Rencana Prabowo Rangkul Semua Pihak

Laporan: Sigit Nuryadin
Jumat, 20 September 2024 | 17:56 WIB
Waketum Partai Gerindra Habiburokhman (SinPo.id/ Galuh Ratnatika)
Waketum Partai Gerindra Habiburokhman (SinPo.id/ Galuh Ratnatika)

SinPo.id - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman membeberkan rencana Prabowo Subianto setelah dilantik menjadi Presiden RI pada 20 Oktober 2024 nanti. 

Dia mengatakan, Prabowo berencana merangkul semua pihak untuk membangun pemerintahan yang baik ke depannya.

Menurut Habiburokhman, Prabowo menginginkan agar semua elite politik baik di dalam maupun di luar pemerintahan akur. Sebab, pembangunan negara akan tak maksimal jika para elite politik ini tidak akur.

"Kenapa kita ini harus akur? Karena orang kan melihat elite. Rakyat kan melihat elit. Kalau elitenya akur, maka potensi-potensi kita (Indonesia) akan bangkit sebagai negara besar kalau kita akur," kata Habiburokhman dalam acara podcast YouTube Hendri Satrio (Hensat), dikutip Jumat, 20 September 2024.

Habiburokhman menegaskan, Prabowo tak ada kekhawatiran apa pun dibalik keinginannya merangkul semua pihak. Dia menyebut, Prabowo hanya menginginkan pemerintahan yang mulus dengan cara semua pihak bersatu membangun Indonesia.

"Kita ini harus akur. Pak Prabowo itu orang yang menerapkan prinsip 'zero enemy' di internal Indonesia. Kita sebagai sesama anak bangsa, enggak perlu kita saling memupuk permusuhan satu sama lain, kepentingan kita adalah bersatu. Memanfaatkan momentum ini untuk bangkit," kata Habiburokhman.

Terkait dengan mengajak PDI Perjuangan ke dalam koalisi pemerintahan, Wakil Ketua Komisi III DPR RI itu juga menyebut hubungan Prabowo dan PDI Perjuangan khususnya Megawati Soekarnoputri baik-baik saja.

Namun, Habiburokhman mengatakan Prabowo akan menghormati segala keputusan politik PDI Perjuangan jika ingin bergabung atau justru memilih berada di luar koalisi nantinya.

"Kadang-kadang kan ada juga apa yang namanya pilihan politik yang harus kita hormati, misalnya konstituen PDI Perjuangan menginginkan kita di luar pemerintahan dulu sehingga mereka bisa lebih bebas melakukan konsolidasi tanpa ada beban kekuasaan. Bisa saja seperti itu. Dan itu harus kita hormati," kata Habiburokhman.

"Tapi baik di dalam maupun di luar kekuasaan kita tetap bersatu. Artinya ada tujuan-tujuan besar yang memang harus selalu kita satu frekuensi karena itu kita harus banyak dialog, jadi bukan model oposisi ya. Saya sepakat dengan senior saya Pak Hasto (Kristiyanto). Nggak ada istilah oposisi," tandasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI