PBB: Israel Telah Langgar Hak-hak Perlindungan Anak dalam Perang di Gaza
SinPo.id - PBB menyebut Israel telah melakukan pelanggaran berat terhadap perjanjian global untuk melindungi hak-hak anak, dengan mengatakan tindakan militernya di Gaza telah berdampak buruk pada anak-anak dan merupakan salah satu pelanggaran terburuk dalam sejarah.
Lebih dari 15 ribu anak di bawah umur telah tewas di Gaza, sejak Israel melancarkan serangan brutal pada 7 Oktober tahun lalu. Hingga kini, serangan pasukan Israel telah menewaskan lebih dari 41 ribu orang dan menghancurkan sebagian besar wilayah Palestina menjadi puing-puing.
“Kematian anak-anak yang keterlaluan merupakan kejadian yang mengerikan dalam sejarah. Ini adalah tempat yang sangat gelap dalam sejarah,” kata Bragi Gudbrandsson, wakil ketua komite PBB, dilansir dari Al Jazeera pada Jumat, 20 September 2024
“Saya kira kita belum pernah melihat pelanggaran yang begitu besar seperti yang kita lihat di Gaza. Ini adalah pelanggaran yang sangat serius yang tidak sering kita lihat,” lanjutnya.
Sementara menurut kelompok bantuan Inggris Save the Children, selain korban yang terdaftar oleh Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, mereka meyakini bahwa ribuan anak hilang di bawah reruntuhan, terkubur di kuburan yang tidak bertanda, atau meninggal dengan tubuh hancur karena bahan peledak.
Komite PBB yang beranggotakan 18 orang tersebut terus memantau kepatuhan negara-negara terhadap Konvensi Hak Anak 1989, yang merupakan sebuah perjanjian yang diadopsi secara luas untuk melindungi anak-anak dari kekerasan dan pelanggaran lainnya.
Israel bahkam meratifikasi perjanjian tersebut pada tahun 1991, dengan mengirim delegasi besar ke sidang PBB di Jenewa, dan Israel berkomitmen untuk menghormati hukum humaniter internasional. Namun Israel berpendapat bahwa perjanjian itu tidak berlaku di Gaza atau Tepi Barat yang diduduki.