Ketegangan Israel-Lebanon Meningkat, DPR Minta KBRI Beirut Pantau Situasi
SinPo.id - Anggota Komisi I DPR RI Dave Laksono, meminta Kementerian Luar Negeri (Kemlu) melalui KBRI di Beirut untuk terus memantau situasi di Lebanon, mengingat insiden yang mengguncang Lebanon selama dua hari berturut-turut.
Terlebih ketegangan antara Israel dan kelompok pejuang Hizbullah juga meningkat, lantaran Hizbullah telah berjanji akan membalas serangan Israel atas insiden ledakan ribuan pager dan walkie-talkie yang digunakan sebagai alat komunikasi para pejuang Hizbullah.
"Situasi yang terjadi di Lebanon ini tentu mengkhawatirkan juga, dan tentu kita juga terus meminta agar Kementerian Luar Negeri melalui KBRI-nya atau pun melalui jaringan yang kita miliki untuk terus memantau situasi di sana," kata Dave melalui rekaman video yang diterima SinPo.id, Kamis 19 September 2024.
Selain itu, ia juga meminta pemerintah untuk segera bertindak melaksanakan evakuasi warga negara Indonesia (WNI) untuk kembali ke tanah air, atau ke tempat yang lebih aman.
"Segera sigap mengevakuasi siapa pun masyarakat Indonesia yang membutuhkan bantuan pemerintah untuk dievakuasi keluar dari Beirut untuk ke tempat yang lebih aman," tegasnya.
Diketahui, radio genggam atau walkie-talkie, yang digunakan oleh kelompok pejuang Hizbullah meledak pada hari Rabu di selatan Lebanon, di pinggiran kota Beirut dan Lembah Bekaa. Insiden tersebut mengakibatkan 20 orang tewas dan lebih dari 450 orang terluka.
Sementara dalam peristiwa ledakan ribuan pager pada hari Selasa, telah menyababkan 12 orang tewas, termasuk dua anak-anak, dengan hampir 3.000 orang terluka. Bahkan seorang WNI juga menderita luka ringan karena terkena percikan ledakan saat tengah berada di dekat lokasi.