Museum Kebangkitan Nasional Sukses Selenggarakan Muskitnas MUN 2024

Laporan: Tim Redaksi
Senin, 16 September 2024 | 05:46 WIB
Museum Kebangkitan Nasional
Museum Kebangkitan Nasional

SinPo.id -  Museum Kebangkitan Nasional (Muskitnas), sebagai salah satu unit di bawah naungan Indonesian Heritage Agency (IHA), telah sukses menyelenggarakan kegiatan Muskitnas Model United Nations (MUN) 2024 yang merupakan kegiatan simulasi sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Tahun ini, Muskitnas MUN 2024 berfokus  pada pembahasan sejarah kebangsaan dan isu internasional.

Berangkat dengan tema "Honoring the Past, Inspiring the Future," Muskitnas  MUN 2024   mendorong semangat pengembangan kemampuan di bidang kepemimpinan, diplomasi, dan negosiasi global di tingkat nasional, yang diikuti oleh para pemuda dari seluruh Indonesia. 

Muskitnas MUN 2024 merupakan salah satu program yang dirancang menjadi platform edukasi yang relevan dan inspiratif bagi generasi muda Indonesia. Acara ini diikuti oleh 168 tim dari 28 Provinsi di seluruh Nusantara, dan setelah melalui proses seleksi ketat, terpilih 21 tim dari 20 Provinsi untuk berpartisipasi dalam simulasi sidang PBB yang berlangsung di Museum Kebangkitan Nasional. 

Plt. Kepala Indonesian Heritage Agency, Ahmad Mahendra menyampaikan Muskitnas MUN 2024 menjadi wadah bagi para pemuda untuk mengembangkan keterampilan kepemimpinan, komunikasi, riset, dan negosiasi, yang sangat diperlukan di era globalisasi saat ini.

"Kedepannya kami berkomitmen menjadikan museum sebagai platform kebangsaan yang dinamis, yang mendorong dialog tentang sejarah masa lalu dan dampaknya bagi masa kini dan masa depan. Melalui Muskitnas MUN 2024, kami ingin menginspirasi generasi muda untuk berperan aktif dalam mengatasi tantangan global melalui nilai-nilai kebangsaan dan kemanusiaan,” kata perwakilan IHA.

Sebagai bagian dari acara lomba debat dengan format simulasi sidang PBB dalam Muskitnas MUN 2024, beberapa pelajar berbakat berhasil meraih penghargaan atas kontribusi dan performa mereka di berbagai kategori  termasuk Best Delegate , Most Outstanding Delegate, Honorable Mention, Best Position Paper, Best Team, Budi Utomo Award, serta Best Costume. Penghargaan Best Team untuk ketiga komite yaitu Historical Crisis Committee Council, The United Nations Educational Scientific And Cultural Organization (UNESCO) Council, dan Office of the Secretary General’s Envoy on Technology (OSGET) Council jatuh kepada SMAK 1 BPK Penabur Jakarta yang seluruh delegasinya berhasil tampil luar biasa dalam sidang simulasi PBB. Penghargaan ini diharapkan dapat memotivasi peserta lainnya untuk terus belajar, berkembang, dan juga berkontribusi secara aktif dalam diskusi isu-isu global.

Penanggung Jawab Museum Kebangkitan Nasional, Nur Khozin, menjelaskan bahwa pihaknya melihat semangat luar biasa dari para peserta untuk terlibat aktif dalam dialog kebangsaan dan isu-isu internasional.

"Melalui kegiatan ini, Museum Kebangkitan Nasional berharap, museum tidak hanya menjadi ruang pamer koleksi sejarah masa lalu, tetapi juga pusat pembelajaran yang hidup dan relevan bagi generasi masa kini dan masa depan," ujarnya.

Phillip Matthew Chandra, Penerima anugerah Best Delegate dan Best Letter of Intent dari  Historical Crisis Committee menambahkan “Biasanya MUN seringkali diselenggarakan oleh organisasi tertentu ataupun universitas, tetapi ini diselenggarakan oleh museum, khususnya Museum Kebangkitan Nasional. MUN di museum memberikan pengalaman yang sangat menarik, kami mendapatkan pengalaman untuk melakukan diplomasi, diskusi, dan negosiasi di tempat dan gedung Budi Utomo didirikan dan juga memiliki nilai sejarah penting tentang kebangkitan nasional. Saya dan teman-teman berharap kegiatan seperti Muskitnas MUN ini bisa terus dilaksanakan sehingga menjadi wadah bagi kami untuk tidak hanya mengikuti kegiatan MUN tetapi sekaligus memaknai bagaimana sejarah perjuangan bangsa di museum”. 

Selain sebagai ajang edukatif, Muskitnas MUN 2024 juga merupakan implementasi dari konsep reimajinasi museum yang diusung oleh Indonesian Heritage Agency melalui tiga pilar utama: Reprogramming, Redesigning, dan Reinvigorating. Tiga pilar ini bertujuan menjadikan museum tidak hanya sebagai tempat penyimpanan koleksi sejarah, tetapi juga ruang inklusi yang aktif berbagi pengalaman, pengetahuan, dan potensi perkembangan Indonesia di berbagai bidang, terutama teknologi. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI