Maulid Nabi, Menag Ajak Masyarakat Hargai dan Hormati Perbedaan

Laporan: Tio Pirnando
Minggu, 15 September 2024 | 11:59 WIB
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. (SinPo.id/dok. Kemenag)
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. (SinPo.id/dok. Kemenag)

SinPo.id - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW bukan hanya momentum mengenang kelahirannya, tetapi juga menghayati ajaran-ajaran luhur yang disampaikan.

Sebab, Rasulullah SAW adalah teladan sempurna dalam berbagai aspek kehidupan, baik sebagai hamba Allah, pemimpin umat, hingga negarawan yang membangun masyarakat Madinah dengan prinsip keadilan, toleransi, dan kasih sayang.

"Peringatan Maulid Nabi SAW mengandung makna yang dalam bagi Indonesia. Sosok Rasulullah mengingatkan kita akan pentingnya persatuan dan kesatuan di tengah keberagaman," kata Yaqut dalam keterangannya, Minggu, 15 September 2024.

Menurut Yaqut, Rasulullah telah mengajarkan bahwa perbedaan bukanlah halangan untuk hidup berdampingan, melainkan kekayaan yang harus dijaga dan dihormati. Di Madinah, Rasulullah membangun masyarakat yang harmonis di tengah keberagaman suku dan agama.

"Sudah seharusnya, kita terus berupaya menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang rukun, damai, dan berkeadilan. Sebagai bangsa yang beragam, kita harus terus mengamalkan moderasi beragama agar tercipta kehidupan yang harmonis dan saling menghargai. Inilah kunci dari kebersamaan dan perdamaian yang berkelanjutan," tuturnya.

Untuk itu, Ia mengajak agar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dijadikan momentum memperkuat komitmen dalam meneladani akhlaknya. Baik dalam hubungan dengan Allah, hubungan antar sesama manusia, maupun dalam menjaga bangsa dan negara.

"Melalui peringatan ini, semoga kita dapat terus meningkatkan kecintaan kita kepada Rasulullah SAW dan mengaplikasikan ajaran-ajaran beliau dalam setiap langkah kehidupan," tandasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI