Ketua MPR Ingatkan Potensi Ancaman Global terhadap Indonesia
SinPo.id - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengingatkan potensi ancaman global terhadap Indonesia. Karena menurutnya, bangsa Indonesia tidak bisa melepaskan diri dari pengaruh dan situasi global.
Seperti Perang Rusia-Ukraina, ketegangan China-Taiwan ataupun potensi konflik di semenanjung Korea, merupakan sebagian dari beberapa isu yang dipandang berpengaruh pada stabilitas geopolitik global.
"Selain itu, masih ada potensi ketegangan Turki-Yunani yang dipicu oleh militerisasi kawasan laut Aegea," kata Bamsoet dalam keterangan persnya sebagiaimana dikutip pada Jumat, 13 September 2024.
"Kehadiran militer China di kawasan Laut China Selatan juga dapat memantik ketegangan AS-China, serta beberapa negara dikawasan tersebut, antara lain Vietnam, Malaysia, Filipina, Australia, termasuk Indonesia," imbuhnya.
Selain itu, pergeseran geopolitik global juga diwarnai oleh beberapa fenomena. Diantaranya ambisi China untuk menasbihkan diri sebagai pemimpin dunia pada tahun 2049, dan untuk mewujudkan visi tersebut, salah satu upaya yang dilakukan China adalah menaikkan anggaran belanja untuk militer.
Misalnya pada pada tahun 2021 anggaran belanja militer China mencapai USD 230 miliar. Angka ini jauh lebih besar jika dibandingkan dengan Rusia yang sebesar USD 154 miliar, Inggris sebesar USD 68 miliar dan Jerman USD 50 miliar.
"Dalam perekonomian dunia, laporan Bank Dunia menyebutkan pada tahun 2024-2025 pertumbuhan ekonomi global diperkirakan akan berada di bawah rata-rata pertumbuhan pada tahun 2010 di hampir 60 persen negara, yang mewakili lebih dari 80 persen output dan populasi global. Sementara inflasi dunia diperkirakan akan melambat dibandingkan asumsi sebelumnya, yaitu rata-rata 3,5 persen pada 2024," jelasnya.
Berbagai gambaran mengenai kondisi geopolitik dan geoekonomi global tersebut, menyadarkan bahwa saat ini bangsa Indonesia berada dalam dunia yang jauh berbeda dibanding era sebelumnya.
Kemudian, kata Bamsoet, dinamika lingkungan strategis dan laju peradaban zaman diwarnai kompetisi dan perebutan pengaruh negara-negara besar yang telah menempatkan Indonesia pada pusaran kepentingan global.
"Jika tidak siap dan waspada, kita dapat saja tergilas dalam kompetisi global yang tidak mengenal batasan ruang dan waktu. Berbaurnya ancaman militer dan non-militer mendorong terciptanya dilema geopolitik dan geostrategis global yang sulit diprediksi dan diantisipasi," tandasnya.