BPS Catat Terjadi Deflasi 0,03 Persen pada Agustus 2024

Laporan: Tio Pirnando
Senin, 02 September 2024 | 13:46 WIB
Deputi Bidang Statistik Distribusi & Jasa BPS Pudji Ismartini. (SinPo.id/tangkap layar)
Deputi Bidang Statistik Distribusi & Jasa BPS Pudji Ismartini. (SinPo.id/tangkap layar)

SinPo.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada Agustus 2024, terjadi terjadi deflasi sebesar 0,03 persen secara bulanan atau month to month (MoM), namun lebih rendah jika dibanding Juli. Selain itu, terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 106,09 pada Juli 2024 menjadi 106,06 pada Agustus 2024. 

"Deflasi pada bulan Agustus 2024 ini merupakan deflasi keempat di tahun 2024," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi & Jasa BPS Pudji Ismartini dalam konferensi pers, Senin, 2 September 2024. 

Pudji menjelaskan, penyumbang deflasi terbesar adalah makanan, minuman dan tembakau. Kelompok tersebut mengalami deflasi sebesar 0,52 persen dan memberikan andil deflasi sebesar 0,15 persen

Namun, masih ada komoditas yang mengalami inflasi, seperti bensin, cabe rawit, kopi bubuk, emas dan perhiasan, beras, sigaret kretek mesin, dan mentimun.

BPS juga mencatat kelompok pendidikan memberikan andil inflasi sebesar 0,04 persen atau mengalami inflasi sebesar 0,65 persen. Biaya sekolah SD, SMP, SMA, dan biaya kuliah memberikan andil inflasi masing-masing 0,01 persen. 

Sedangkan untuk komoditas yang dominan memberikan andil deflasi komponen bergejolak diantaranya bawang merah, daging ayam ras, tomat dan telur ayam ras. 

Selanjutnya komponen harga diatur pemerintah mengalami inflasi sebesar 0,23 persen dengan andil inflasi 0,04 persen. 

Jika dilihat berdasarkan wilayahnya, sebanyak 26 provinsi di Indonesia mengalami deflasi. Deflasi terdalam terjadi di Kalimantan Tengah yang mengalami deflasi sebesar 0,39 persen. 

Adapun tingkat inflasi secara year on year (YoY) sebesar 2,12 persen. Sementara secara YTD terjadi inflasi sebesar 0,87 persen.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI